REPUBLIKA.CO.ID, BOYOLALI -- Sebanyak 11 siswa tidak bisa mengikuti ujian sekolah tingkat SD/Madrasah Ibtidaiyah (MI) karena mengungsi pascabentrok warga di Dusun Kalitelawah, Desa Ngaren,Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, Senin.
Kepala Bidang SD, Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Boyolali, Agrar Mahadi, mengatakan ada 11 siswa dari sekolah MI yang tidak mengikuti ujian sekolah karena mereka ikut orang tuanya mengungsi.
Kondisi sekarang di Dusun Kalitelawah sepi, hanya satu dua orang warga terlihat. Sedangkan, sejumlah petugas dari kepolisian dan TNI terlihat berjaga-jaga.
"Kondisinya sekarang sudah tenang, tetapi para siswa peserta ujian di MI Dusun Kalitelawah tidak mengikuti ujian karena mereka meninggalkan kampung mengungsi ke saudaranya di Kemusu," ungkapnya.
Namun, ada empat siswa asal SD 1 Ngaren tetap mengikuti ujian sekolah. Keempatnya berangkat ke sekolah dengan diantar oleh orang tuanya masing-masing.
Agrar Mahadi mengemukakan pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan penitia ujian daerah setempat untuk menghubungi para siswa yang mengungsi akibat bentrok antara warga beberapa waktu lalu.
"Guru atau panitia ujian sekolah lokal sudah menemukan para siswa dan mereka bersedia melaksanakan ujian sekolah susulan. Mereka akan dikumpulkan di suatu titik yang aman untuk mengikuti ujian akhir kelulusan," ujarnya.