REPUBLIKA.CO.ID, BANJARMASIN -- Ustaz Chairani Idris berpendapat, berita virus MERS sebenarnya masalah kecil yang dibesar-besarkan.
"Dengan dibesar-besarkannya isu virus MERS, ujung-ujungnya nanti tahun depan mereka atau pembuat dan penyebar isu tersebut jualan vaksinnya," ujar Direktur PT Noor Ramadhan Cabang Banjarmasin di Banjarmasin, Senin (19/5).
Karena isu virus MERS yang dibesar-besarkan itu, banyak kaum Muslim yang mau melaksanakan ibadah umrah ke Tanah Suci Mekkah membatalkan keberangkatan, seperti terjadi di Pulau Jawa, antara lain di Yogyakarta.
"Memang bagi kaum Muslim di Kalsel atau urang Banjar isu virus MERS itu tidak terlalu mempengerahui. Mereka (urang-urang Banjar) tetap mau berangkat umrah, kendati ada pemberitaan virus MERS yang mengancam jiwa manusia," tutur dia.
Padahal, kata dia, keadaan di Makkah dan Madinah biasa-biasa saja, tak ada hal yang serius serta mengkhawatirkan. Menurut dia, virus MERS itu kelihatannya tidak jauh beda dengan manginitis. "Karenanya bagi yang sudah melakukan vaksinasi manginitis dan mau melaksanakan ibadah umrah tidak perlu khawatir," ucap Chairani.