Senin 19 May 2014 08:14 WIB

Hati-Hati, Polisi Gelar Razia Kendaraan di Jakarta

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Erik Purnama Putra
Polisi Wanita (Polwan) Bripka Novi dengan mengenakan seragam polisi berjilbab mengatur lalu lintas di lampu merah Bundaran HI, Jakarta Pusat, Senin (25/11).
Foto: Republika/Yasin Habibi/c
Polisi Wanita (Polwan) Bripka Novi dengan mengenakan seragam polisi berjilbab mengatur lalu lintas di lampu merah Bundaran HI, Jakarta Pusat, Senin (25/11).

REPUBLIKA.CO.ID, SEMANGGI -- Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Restu Mulya Budiyanto akan melakukan Operasi Simpatik Jaya 2014 terhitung sejak Senin (19/5) ini. Operasi ini digelar selama 21 hari di seluruh jajaran Polda Metro Jaya dan sekitarnya.

"Operasi pemantauan ini sifatnya pasti berpindah. Karena kita tidak bisa hanya menargetkan pada satu tempat saja," kata Restu saat dihubungi Republika, Senin (19/5). Dia menambahkan, lokasi razia ini akan ada di hampir seluruh wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya. Karena potensi rawan kemacetan dan kecelakaan menurut Restu selalu ada dan berpindah-pindah.

Operasi ini, akan melibatkan banyak unsur. Selain mengedepankan para jajaran lalu lintas, ada Provost, Intel, Brigade Mobil (Brimob) dan Dinas Perhubungan (Dishub). "Mereka berperan untuk melengkapi. Tentu saja sesuai peran dan fungsinya masing-masing," katanya.

Restu mengatakan semua unsur akan saling bekerja sama. Misalnya Intel akan memberikan informasi tentang target-target operasi. Aparat lain juga akan membantu dalam pengamanan wilayah dalam menangani masalah lalu lintas. Sedangkan, Brimob akan mempertebal dan melindungi aparat lain jika terjadi suatu ancaman-ancaman yang membahayakan.

Dalam kegiatan operasi ini, akan dikedepankan tindakan preemptif (tindakan antisipasi yang bersifat himbauan) dengan persentase 40 persen, tindakan preventif (pencegahan dengan memberikan teguran) 40 persen, dan represif atau penegakan hukum 20 persen."Operasi ini dibuat anak tangga seperti itu, tujuannya agar masyarakat paham bahwa Polri tidak hanya main babat saja," ujar Restu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement