Sabtu 17 May 2014 13:46 WIB

Elpiji Tiga Kilogram Langka di Kabupaten Bogor

Rep: C76/ Red: Indira Rezkisari
Pekerja menata tabung gas elpiji 3 Kg di salah satu agen gas elpiji (ilustrasi).
Foto: Republika/Prayogi
Pekerja menata tabung gas elpiji 3 Kg di salah satu agen gas elpiji (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, CIBINONG -- Sebagian warga keluhkan sulitnya mendapatkan gas elpiji tiga kilogram di Kabupaten Bogor.

Cici Rohayati (35 tahun), pedagang mie bakso di daerah Jalan Pemda mengeluhkan susahnya medapatkan gas bersubsidi tersebut yang dia gunakan untuk berjualan. "Gas susah carinya, harus keliling ke agen kalau ke warung suka tidak ada" katanya.

Akibat kelangkaan gas bersubsidi tersebut, harga di tingkat pengecer kadang lebih mahal hingga mencapai Rp 18 ribu hingga Rp 20 ribu.

"Saya pedagang kecil tidak mampu beli yang 12 kilogram, terlalu mahal" tambahnya.

Sementara itu Pelaksana Bidang Seksi Perdagangan Dalam Negeri Kabupaten Bogor, Asep Suhabudin, mengatakan pasokan tabung gas elpiji tiga kilogram sebanyak 3,4 juta buah tabung. Akan tetapi permintaaan di seluruh Kabupaten Bogor mencapai sekitar 4 juta buah tabung.

Menurutnya kekurangan gas elpiji tiga kilogram dapat tertutupi dengan adanya gas 12 kilogram sehingga dapat terbantu kekurangan gas tabung tiga kilogram.

Masih banyak restoran menengah ke atas yang memakai gas subsidi tiga kilogram yang sebenarnya diperuntukan untuk konsumsi rumah tangga menengah ke bawah. Ini menjadi masalah akan ketersediaan tabung gas subsidi tersebut.

"Kami akan tindak tegas bagi industri yang memakai gas subsidi tersebut jika terbukti tidak mematuhi aturan" tegasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement