REPUBLIKA.CO.ID, KALIANDA, LAMPUNG SELATAN -- Harga komoditas kakao atau cokelat di tingkat petani Kabupaten Lampung Selatan sejak beberapa pekan terakhir bertahan tinggi mencapai Rp 25.000 per kilogram.
"Saat ini panenan kakao petani sedikit, sehingga membuat harganya naik," kata Sugiyanti salah satu petani di Desa Kertosari Kecamatan Tanjungsari Lampung Selatan, Sabtu (17/5).
Ia menyebutkan kakao yang harganya mencapai Rp 25.000/kg itu untuk jenis kering berkualitas, sedangkan kakao asalan berkisar Rp 20.000--22.000/kg di tingkat pengumpul.
Selain itu, tanaman kakao saat ini mudah sekali terserang penyakit yang membuat banyak buahnya berjatuhan sebelum tua siap panen.
Petani setempat lainnya, Hasan, mengatakan saat ini harga kakao memang cukup tinggi dibandingkan dengan sebelumnya karena pasokan bijinya sedikit.
"Satu pohon paling dua buah yang bisa dipanen selebihnya berguguran sebelum dipanen," ujarnya.
Ia menambahkan, saat ini produksi kakao juga sangat minim karena tanaman lebih banyak terserang penyakit sejak bertahun-tahun lalu. "Tanaman kakao sekarang kurang menjadi idola petani meski harganya tinggi karena rentan serangan penyakit," katanya menambahkan.