REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tingkat kebersihan dan kesehatan toilet umum di Indonesia masih belum terlalu baik. Padahal kebersihan toilet merupakan salah satu indikator penting dalam menaikkan daya saing pariwisata Indonesia.
Naning S. Adiwoso selaku Ketua Asosiasi Toilet Indonesia mengatakan, belum baiknya kondisi toilet umum di Indonesia dikarenakan dua hal. Pertama karena masih kurang pahamnya pengelola toilet dalam memenuhi standar toilet yang baik.
"Pertama, pengelola tidak mengerti desain yang baik untuk toilet itu seperti apa. Misalnya bahwa sanitasi tidak boleh menempel di lantai, minimal 20 centimeter dari lantai," ujar Naning saat ditemui dalam jumpa pers "Penghargaan Sapta Pesona Toilet Umum Bersih di Taman Rekreasi Buatan 2014" beberapa waktu lalu di Jakarta.
Dengan kondisi seperti itu maka petugas akan sulit melakukan pembersihan.
"Makanya akan sulit mendapatkan toilet yang kering, higienis. Kalau dengan model seperti itu proses pembersihan toilet juga akan sulit," kata Naning.
Selain itu, ujar Naning, pengelola toilet tidak mengindahkan sarana pelengkap toilet lainnya. Seperti air bersih yang mengalir, stiker edukasi bagi pengguna, sabun, tempat sampah, tisu toilet, hand sanitizer, juga kunci pintu kamar mandi.
"Dan yang paling penting adalah sign (papan penunjuk) toilet," kata dia.
Sementara hal kedua adalah kesadaran dari masyarakat atau pengguna toilet umum itu sendiri.
"Yang terakhir adalah pengguna, mereka harus berpikir bahwa ada orang lain yang akan gunakan toilet itu setelah mereka. Kadang hal ini yang tidak dipahami dan itu masih banyak terjadi," kata Naning.
Untuk itu ia berharap dengan diadakannya penghargaan Sapta Pesona dapat meningkatkan kesadaran baik bagi pengelola ataupun masyarakat.
"Bagi pengelola tentu ini bisa dijadikan marketing tools. Sehingga rencana pemerintah untuk terus meningkatkan daya saing pariwisata Indonesia dapat tercapai," kata Naning.