Jumat 16 May 2014 10:33 WIB

Agamawan Prihatin Maraknya Kasus Kekerasan Seks Anak

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: A.Syalaby Ichsan
Netty Heryawan (tengah)
Foto: rumahzakat.org
Netty Heryawan (tengah)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Maraknya kasus kekerasan seksual yang terjadi pada anak-anak di Jawa Barat, memperoleh perhatian serius dari agamawan.

Belum lama ini, Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Jawa Barat menggelar pertemuan dengan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) di Kantor Bakesbanglinmasda Provinsi Jawa Barat. 

''Pertemuan tersebut digelar untuk membahas berbagai hal khususnya kekerasan terhadap anak yang belakangan ini sedang marak terjadi,'' ujar Ketua P2TP2A, Netty Prasetyani kepada wartawan belum lama ini.

Netty mengatakan, kasus kekerasan terhadap anak bukan lah hal baru. Tetapi, saat ini merupakan keadaan darurat kekerasan terhadap anak. Karena, semakin terbatasnya ruang bermain yang aman dan nyaman bagi anak-anak.

Kekerasan terhadap anak, kata dia, bukan saja terjadi disekolah tetapi yang paling parah terjadi di dalam keluarga itu sendiri. Padahal, seharusnya sebuah keluarga merupakan tempat untuk berlindung dan mendapatkan kasih sayang bagi anak-anak.

Oleh karena itu, kata Netty, pada pertemuan tersebut sangat penting melibatkan tokoh dan pemuka agama dalam sosialisasi. Ini dimaksudkan agar dapat saling mengingatkan dan membangkitkan sensitifitas masyarakat dalam menyiapkan para penerus bangsa. Agar, generasi penerus menjadi lebih baik tanpa harus menghancurkan masa depannya.

"Adapun pesan yang dapat disampaikan kepada masyarakat yaitu mengenai peran penting orang tua, konsep keluarga dan konsep seksualitas dengan penyampaian yang baik," kata Netty.

Netty mengimbau kepada seluruh tokoh agama yang hadir untuk mengajak masyarakat mengikuti Gerakan 20 menit Orang Tua Mendampingi Anak yang bertepatan dengan Hari Kebangkitan Nasional tanggal 20 Mei 2014. Yakni, akan dimulai dari pukul 18.30 sampai 18.50, bertujuan untuk menggugah para orang tua untuk ingat perannya dalam keluarga.

Hal senada dikatakan Kepala Badan Kesbangpol Agus Hanafi. Menurut Agus,  pertemuan ini bertujuan untuk menyikapi dan merespon mengenai pemberitaan kekerasan terhadap anak. Adanya tokoh agama yang hadir setidaknya dapat membantu membangkitkan kesadaran arti sebuah keluarga.

Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUD) Jawa Barat merupakan sebuah forum yang dibentuk untuk agar terjadi kerukunan antar lintas agama. Anggotanya, sebanyak 21 anggota yang terdiri 5 agama yang diakui di Indonesia antara lain Islam, Kristen Katolik, Kristen Protestan, Hindu, Budha dan Kong Hu Chu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement