Jumat 16 May 2014 04:42 WIB

Mesin Terbakar, KMP Reny Diistirahatkan

Rep: Ahmad Baraas/ Red: Julkifli Marbun
Kebakaran, ilustrasi
Kebakaran, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JEMBRANA - Musibah kebakaran mesin dialami Kapal Motor Penumpang (KMP) Reny II, Rabu (14/5). Akibat kebakaran itu, untuk sementara KMP Reny diistirahatkan untuk menjalani pemeriksaan. "Sekarang ditambatkan di Pelabuhan TNI AL Ketapang, untuk diperiksa penyebab kebakarannya," kata Kepala Operasional PT ASDP Pelabuhan Gilimanuk, Kabupaten Jembrana, Bali, Wahyudi Susianto.

Kepada Republika, Kamis (15/5), Wahyudi membenarkan musibah mesin kapal terbakar itu. Namun hingga kini belum diketahui apa penyebabnya, karena masih dalam penyidikan pihak yang berkompeten.

Musibah kebakaran mesin KMP Reny II terjadi sekitar 07.20 WITA, saat berada sekitar 1,8 kilometer dari dermaga Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi Jawa Timur.

Kapal berusia tua buatan 1967 itu berangkat dari Pelabuhan Gilimanuk sekitar 06.54 wita, mengangkut 50 penumpang dewasa dan sembilan anak-anak. Selain itu juga memuat 15 sepeda motor, dua mobil pribadi, tiga truk sedang dan enam mobil pikap.

Saat berangkat dari Pelabuhan Gilimanuk, Kapal milik PT Jembatan Nasional dengan 18 ABK itu dalam keadaan tidak bermasalah. Mendekati Pelabuhan Ketapang, tiba-tiba terdengar suara ledakan keras dari dek bawah, disusul mesin kapal dan listrik mati. Pada saat bersamaan, dari kamar mesin sebelah kanan mengepul asap tebal dan alarm tanda bahaya berbunyi. Penumpang pun panik.

Melihat situasi yang kacau, para ABK membawa para penumpang ke anjungan dan meminta mereka menggunakan jaket pelampung. Tidak lama berselang, Tim SAR Gabungan yang tediri dari TNI AL, syahbandar dan Pelindo berhasil mendekati Reny II, begitu juga dengan sejumlah kapal penumpang yang sedang tambat, ikut mendekat.

Reny II kemudian dibawa menjauh dari pelabuhan dan penumpangnya dievakuasi ke KMP Satria Nusantara. Namun muatan kendaraan, belum berhasil diturunkan.

Menurut Wahyudi, untuk sementara Reny II tidak dioperasikan dan kini ada 42 kapal penumpang lainnya yang melayani penyeberangan di selat Bali itu.

Dikatakannya, kendati ada 42 kapal, namun setiap hari hanya 29 yang beroperasi, masing-masing 17 di dermaga ponton dan 12 di dermaga alam.

"Penumpang juga belum terlalu padat, baru ada peningkatan sedikit, yakni bus-bus pariwisata dari Pulau Jawa," kata Wahyudi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement