Jumat 16 May 2014 01:33 WIB

Cegah Mers-Cov, Dinkes DKI Galakkan Sosialisasi

Rep: C63/ Red: Julkifli Marbun
Virus Mers
Foto: VOA
Virus Mers

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA  -- Dinas Kesehatan DKI Jakarta sedang menggencarkan sosialisasi pencegahan virus Middle East Respiratory Syndrome Corona Virus (MERS-CoV). Hal itu dilakukan untuk mencegah penularan virus asal Timur Tengah tersebut di Provinsi DKI Jakarta.

Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Dien Emmawati mengatakan sosialisasi dilakukan terutama dilakukan ke biro perjalanan ibadah umrah dan haji. Karena menurut Dien, penderita terkena virus MERS umumnya usai menunaikan ibadah umrah atau pulang dari Arab Saudi. Bentuk sosialisasi tersebut seperti dikatakan Dien yakni bagaimana mengenali gejala-gejala virus MERS dan pencegahannya oleh para jamaah agar tidak tertular virus selama ke Arab Saudi.

“Penekanan sudah dilakukan kepada biro perjalanan untuk mengecek jamaah sebelum berangkat apakah fisiknya sehat atau tidak,” ujar Dien saat dihubungi Republika, (15/5).

Karena menurut Dien, persiapan fisik jamaah selama di daerah rawan virus MERS menjadi hal paling penting untuk diketahui para jamaah. Dengan begitu, para jamaah dapat berhati-hati selama berada di Arab Saudi.

Tak hanya kepada Biro perjalanan Ibadah Umroh, Dien juga mengatakan sosialisasi dilakukan kepada petugas media di DKI Jakarta baik itu rumah sakit maupun semua Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas). Sosialisasi kepada petugas medis menjadi faktor utama yang paling penting menurut Dien, karena petugas medis lah yang paling pertama berada di lapangan menemukan virus tersebut.

Petugas medis yang sudah diberi sosialisasi di  DKI Jakarta sendiri berjumlah 3.500 orang dan akan dilakukan secara berkelanjutan dalam waktu dekat ini. Sama seperti biro perjalanan bentuk sosialisasi kepada petugas medis lebih menekankan kepada pengenalan gejala penderita dan pencegahannya.

“Seluruh Dokter di Puskesmas semua kita sosialisasi, mungkin nanti akan per Kota Madya agar efektif,” ujar Dien.

Dien mengatakan saat ini belum ada warga di DKI Jakarta yang positif terjangkit virus MERS ini. Sebelumnya menurut Dien, ada tujuh orang suspect virus Mers, namun setelah diperiksa lebih lanjut hasilnya menunjukkan negatif.

Dien melanjutkan bentuk pencegahan penularan virus MERS yang paling pertama dilakukan adalah berkoordinasi dengan kantor kesehatan Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Jamaah yang baru saja pulang dari Arab Saudi akan terlebih dahulu di cek kesehatannya melalui alat pemindai suhu setelah turun dari pesawat.

Jika ditemukan suspect virus MERS, maka penderita akan di cek secara manual sebelum dirujuk ke rumah sakit. Sampai sejauh ini baru ada tiga rumah sakit rujukan rumah sakit yang disediakan khusus untuk virus MERS yakni RSUP Persahabatan, RS Sulianti Saroso, dan RSPAD Gatot Subroto.

Gejala virus MERS ditandai dengan gelaja flu biasa yakni demam, batuk, bersin, namun juga disertai dengan napas sesak, sakit dada, lemah, diare bahkan sampai gagal ginjal.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement