Kamis 15 May 2014 23:26 WIB

Umat Buddha Doakan Kesuksesan Pilpres

Peringatan hari Waisak
Foto: Hari Atmoko/Antara
Peringatan hari Waisak

REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Umat Buddha di Kota Palembang, Sumatera Selatan, memusatkan puncak perayaan Waisak 2558 di Vihara Dharmakirti dan memanfatkan momentum tersebut mendoakan kesuksesan Pemilihan Umum Presiden 9 Juli 2014.

Selain berdoa untuk kesuksesan meraih harapan dan cita-cita, umat Buddha memanfaatkan momentum menjalani rangkaian perayaan Waisak dan melewati detik-detik Waisak atau yang dikenal dengan detik-detik Sidhi mendoakan kelancaran, keamanan, serta kesuksesan pelaksanaan pemilihan presiden di Vihara Dharmakirti Palembang, Kamis.

Perayaan Waisak di vihara tersebut diawali dengan ritual di bawah pohon Bodhi dan diakhiri dengan lagu-lagu pujian serta menyantap sajian aneka makanan yang disiapkan panitia.

Pengurus Majelis Budhayana Indonesia (MBI) Sumsel Hindra mengatakan, melalui perayaan Waisak pada tahun 2013 ini, diharapkan umat Buddha dapat mempraktikkan ajaran Buddha dalam mewujudkan kehidupan berbangsa dan bernegara yang harmonis di tahun politik sekarang ini.

Waisak mempunyai makna untuk memperingati tiga peristiwa, yakni kelahiran Pangeran Sidharta Buddha Gautama, mencapai pencerahan sempurna menjadi Budha, dan wafatnya Sang Budha (Maha Parinibbana).

Ketiga peristiwa tersebut terjadi dalam waktu yang relatif bersamaan, sehingga proses terjadinya peristiwa itu dikenal dengan detik-detik Waisak, ujar Hindra.

Sementara salah seorang umat Budha Rifai Thambrin mengatakan, perayaan Waisak tahun ini dimanfaatkan melakukan beberapa ritual keagamaan dan meditasi sekaligus berdoa agar kehidupan ke depan bisa lebih baik, murah rezeki, dan bisa dijalani dengan tenang.

"Pada tahun 2014 ini merupakan tahun yang cukup sulit dari sisi ekonomi serta tahun politik karena ada dua agenda pesta demokrasi rakyat yang yakni Pemilu Legislatif yang telah kita lalui, dan Pemilu Presiden 9 Juli nanti," ujarnya.

Dengan semangat mawas diri dan kesadaran mengenai pentingnya hidup rukun, damai, dan tenang sebagaimana semangat Waisak, diharapkan hal-hal yang tidak diinginkan bisa dihindari dalam pelaksanaan pemilihan presiden periode 2014-2019 serta dapat terpilih pemimpin yang dapat membawa bangsa dan negara ini lebih baik lagi, ujar Rifai.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement