REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA-- Gubernur DIY Sultan Hamengku Buwono X mengaku belum membicarakan soal wacana pencapresannya oleh Partai Demokrat kepada intenal di Keraton Yogyakarta.
''Tidak ada yang menghubungi saya kok, lalu apa yang akan saya sampaikan. Kecuali kalau secara resmi saya dipinang dan saya mau berpikir mengenai hal itu. Untuk itu secara otomatis saya akan membicarakan dengan keluarga,'' kata Raja Keraton Yogyakarta dan Gubernur DIY, Sultan Hamengku Buwono X pada wartawan, di Kepatihan Yogyakarta, Kamis (15/5).
Sebelumnya KGPH Hadiwinoto, adik tertua Raja Keraton Yogyakarta Sultan Hamengku Buwono X, mengatakan dirinya bahkan di internal Keraton Yogyakarta sampai saat ini belum pernah diajak bicara tentang wacana pencapresan Sultan HB X oleh Partai Demokrat.
''Saya saja baru tahu dari membaca di koran Rabu pagi (14/5) soal itu dan itu kan baru wacana. Sebelumnya tidak apa-apa kok tiba-tiba biar bisa tiga putaran Sultan mau dipasangkan dengan calon wapres dari Partai Demokrat,'' kata Gusti Hadi (panggilan akrab KGPH Hadiwinoto pada wartawan di Pagelaran Keraton Yogyakarta, Rabu (14/5).
Sebagaimana diberitakan Sultan HB X diwacanakan sebagai capres yang diusung Partai Demokrat dengan Gita Wiryawan. ''Kalau dua putaran kalah lebih baik ya tidak ikut saja daripada susah,'' tuturnya. Menurut dia, sebaiknya Sultan HB X tidak usah maju sebagai capres pada Pilpres 9 Juli mendatang. ''Toh nanti Capres yang terpilih malah minta restu ke Ngarso Dalem. Lebih baik begitu, enak mikirnya,'' ungkapnya.