REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA-- Gubernur DIY Sultan Hamengku Buwono X mengatakan soal dia diusung jadi Capres (calon Presiden) oleh Partai Demokrat baru wacana. Karena dia sendiri belum pernah dihubungi oleh Partai Demokrat.
''Saya sendiri tidak tahu. Saya belum dihubungi kok. Mau menjawab apa,''kata Sultan HB X pada wartawan, di Kepatihan Yogyakarta, Kamis (15/5) saat dimintai pendapatnya soal kesediaan dia bila bila sebagai capres oleh Partai Demokrat.
Dia pun mengaku akan membuka dialog dengan siapapun yang akan mengusungnya sebagai capres. ''Perkara ya atau tidak tergantung pada saat dialog,''ungkapnya. Meskipun Demokrat pernah mengganjal pada saat penyelesaian UU Keisitmewaan, menurut Sultan tetapi kenyataannya selesai juga.
''Jadi itu jangan itu menjadi sikap permusuhan. Kalau karakter saya itu membangun kebersamaan dan tidak suka bermusuhan. Jangan sampai permusuhan itu sampai ke keturunannya. Kita bukan orang asing dan bangsa ini harus punya harmoni dengan orang lain,''kata Sultan.
Lebih lanjut Raja Keraton Yogyakarta mengatakan dalam UUK DIY tidak ada aturan tentang larangan untuk dipilih dan memilih, melainkan hanya tidak menjadi kader partai. Karena itu dia sudah resmi menyatakan keluar dari Partai Golkar.
Ketika ditanya apakah Sultan siap dicalonkan jadi capres/cawapres dari partai manapun, Sultan menegaskan belum bisa mengatakan hal itu. ''Kalau dicalonkan kan saya tidak minta. Lagi pula saya tidak mendaftarkan karena bukan kader partai. Seandainya dicalonkan oleh partai, saya harus tahu dulu negosiasinya mau apa, persyaratannya apa. Kan saya tidak tahu".
Sultan mengaku selama ini tidak ada keinginan untuk menjadi capres, karena kalau punya keinginan dia sudah berjalan menghubungi partai. ''Selama ini saya hanya di rumah dan saya tidak pernah berbicara tentang politik pemilu kok,''ujarnya.