Kamis 15 May 2014 08:38 WIB

Golkar Masuk Koalisi, Elektabilitas Jokowi Malah Turun Drastis, Loh Kok?

  Capres dari PDIP Joko Widodo (tengah) bersalam dengan Ketua DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie (kiri) saat mengunjungi pasar Gembrong di Cempaka Putih, Jakarta, Selasa (13/5). (Republika/Tahta Aidilla)
Capres dari PDIP Joko Widodo (tengah) bersalam dengan Ketua DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie (kiri) saat mengunjungi pasar Gembrong di Cempaka Putih, Jakarta, Selasa (13/5). (Republika/Tahta Aidilla)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Pertemuan antara Joko 'Jokowi' Widodo dengan Aburizal 'Ical' Bakrie beberapa waktu lalu menandakan akan bergabungnya Partai Golkar dengan PDI Perjuangan. Namun bergebungnya Golkar ke dalam gerbong koalisi PDIP malah dianggap berbuah negatif bagi Jokowi.

"Bergabungnya Golkar dalam koalisi PDIP akan membuat elektabilitas Jokowi akan turun drastis," kata anggota badan pekerja Indonesia Corruption Watch (ICW), Emerson Yuntho yang ditemui ROL, Kamis (15/5).

Ia menjelaskan selama ini Ical memiliki citra negatif dengan kasus Lapindo di Sidoarjo. Sehingga bergabungnya Golkar malah menjadi sebuah kesalahan strategi karena akan membuat citra Jokowi juga akan buruk di mata masyarakat.

Menurutnya Jokowi dan PDIP harus belajar dari Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta. Seharusnya PDIP dapat percaya diri untuk menghadapi Pilpres 2014. Pasalnya pada pemilihan itu, partai tidak mempengaruhi lagi, akan tetapi sosok yang akan dilihat masyarakat.

"Saya kira PDIP harus meninjau ulang lagi jika akan memasukkan Golkar dalam koalisi. Meski suara Golkar besar, tapi tidak akan mempengaruhi perolehan suara Jokowi," tegasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement