Kamis 15 May 2014 04:38 WIB

Kemdikbud Akan Kirim Tim ke Bosnia

Sirus megalitikum di Gunung Padang, Cianjur
Sirus megalitikum di Gunung Padang, Cianjur

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan akan mengirim tim ke Bosnia terkait kelanjutan penyelesaian situs Gunung Padang di Cianjur, Jawa Barat, untuk mempelajari proses penelitian yang pernah dilakukan negara itu terkait penemuan piramida.

"Penelitian situs Gunung Padang memang menuai pro dan kontra. Tapi, bagaimanapun, pemerintah setuju untuk melakukan pembuktian," kata Dirjen Kebudayaan Kemdikbud Kacung Marijan di Jakarta, Rabu.

Pelajaran dari penemuan piramida Bosnia bagus, tidak salah bila mengirim tim ke sana untuk melihat, belajar bagaimana proses penelitiannya dan meminimalisasi konflik antar ilmuwan, kata Kacung Maridjan dalam diskusi atau Legacy Talk Series yang digelar alumni Institut Teknologi Bandung (ITB) angkatan 1983 bertajuk "Mengkaji Ulang Peradaban Dunia, Indonesia Moving Forward: A Look at History and Past Civilizations".

Penemuan dan pengembangan situs piramida Bosnia berjalan selama sembilan tahun. Piramida Bosnia kini menjadi daya tarik tersendiri dan dikunjungi oleh puluhan ribu turis, sekaligus menawarkan paket wisata dan penelitian bagi kelompok yang berminat.

Dikatakannya pemahaman antar ilmuwan terbelah dua yaitu ada yang menganggap Gunung Padang sebagai natural made (buatan alam) dan ada yang menganggap sebagai man made (buatan manusia).

Selain itu, ilmuwan yang kontra atas penelitian Gunung Padang mengkhawatirkan kerusakan situs batu-batu megalitikum di puncak gunung jika dilakukan ekskavasi.

Sejauh ini, tim riset Gunung Padang hanyalah tim riset independen, nantinya pembentukan tim riset yang lebih luas akan melibatkan ahli-ahli dari lintas kementerian.

Dikatakannya penelitian di Gunung Padang paling tidak membutuhkan geologis, arkeolog, dan ahli teknik elektro.

"Tim riset yang lebih luas juga perlu memiliki kerangka kerja jangka panjang. Sebab penelitian situs Gunung Padang diperkirakan butuh waktu lama," ujar Kacung.

sumber : Antara

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement