Rabu 14 May 2014 17:56 WIB

Kedelai Impor, TNI Turun Tangan

Menteri Pertahanan Indonesia, Purnomo Yusgiantoro (kanan) berbincang dengan Panglima TNI Jenderal Moeldoko sebelum rapat kerja di gedung Komisi 1 DPR, Jakarta, Senin (17/2).
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Menteri Pertahanan Indonesia, Purnomo Yusgiantoro (kanan) berbincang dengan Panglima TNI Jenderal Moeldoko sebelum rapat kerja di gedung Komisi 1 DPR, Jakarta, Senin (17/2).

REPUBLIKA.CO.ID SUBANG -- Mabes TNI menghelat operasi selain perang (operation other than war), salah satunya dengan mendukung ketahanan pangan nasional. Aksi itu ditunjukkan dengan tanam kedelai yang dilakukan Panglima Jenderal Moeldoko dan Menteri Pertanian Suswono di Desa Cijengkol, Kecamatanan Serang Panjang Kabupaten Subang, Jawa Barat, Rabu(14/5). Hadir pula di acara itu Gubernur Jabar Ahmad Heryawan dan Pangdam III/Siliwangi Mayjen Didi Kusnadi.

Moeldoko mengatakan, keterlibatan TNI dalam mendukung program ketahanan pangan nasional ini karena prajurit tidak banyak tugas di daerah operasi. Untuk mengisi kegiatan bermanfaat selain latihan rutin maka prajurit dilibatkan untuk pengelolaan di bidang pertanian.

Menurut dia, jumlah personel TNI yang diterjunkan untuk membantu pertanian disesuaikan sesuai kebutuhan. Dia mencontohkan, keterlibatan prajurit dalam perbaikan jalan akibat banjir maupun mengawal rehabilitasi rumah rakyat juga bisa dikerjakan prajurit secara efisien.

"Prajurit TNI bisa digunakan semaksimal mungkin untuk membantu masyarakat dan kami memberikan komitmen yang kuat untuk itu," kata Moeldoko.

Dia menyatakan, lahan tidur yang ada dimiliki TNI dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan produksi pertanian, seperti padi, jagung maupun kedelai. Seperti di Kodam V/Brawijaya, Kodam IV/Diponegoro, dan Kodam Cendrawasih. "Lahan tidur TNI, pasti dimanfaatkan dan sangat mungkin digunakan," kata mantan KSAD itu.

Mentan Suswono, mengatakan institusinya melibatkan TNI untuk mendukung. Pasalnya, kebutuan kedelai saat ini sekitar 2,2 juta ton per tahun. Sementara kemampuan produksi baru 850 ribu ton per tahun. "Ini salah satu perwujudan dari kerjasama yang sudah dibangun antara TNI dan Kementerian Pertanian," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement