Rabu 14 May 2014 10:30 WIB

Abrasi Pantai Cirebon-Indramayu Semakin Mengganas

Abrasi. Ilustrasi
Foto: Dok
Abrasi. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Abrasi di daerah pantai utara Kabupaten Indramayu-Cirebon, Jawa Barat, semakin mengganas sehingga obyek wisata setempat terancam gulung tikar.

Salah seorang warga Kabupaten Indramayu, Munari kepada wartawan di Indramayu, Rabu, mengatakan, abrasi pantai Indramayu semakin mengganas, kini lahan pertanian miliknya yang berada di pesisir Eretan berubah jadi lautan.

Dia mengatakan, 30 tahun lalu di depan SPBU Eretan merupakan kawasan hutan mangrove dan lahan pertanian subur, kini bahu jalan berdekatan dengan laut hanya kurang dari 10 meter.

Diperkirakan daratan yang tergerus abrasi untuk Eretan mencapai 200 hektare, padahal tanah tersebut sebagian sudah bersertifikat.

Lahan garapan petani Eretan menghilang, selain itu hutan mangrove dan tempat bermain warga serta tempat wisata, kini hanya tinggal kenangan. Diperkirakan abrasi akan semakin merusak daratan Indramayu.

Sementara itu Kepala Seksi P3 BPN Kabupaten Indramayu Puspo menuturkan, akibat abrasi di Kabupaten Indramayu banyak warga yang kehilangan hak tanahnya, padahal sudah bersertifikat tetapi tanah mereka berubah jadi lautan.

Abrasi di Kabupaten Indramayu semakin mengganas, masyarakat setempat kehilangan lahan garapan selain itu hutan mangrove semakin sempit.

Pelaku usaha wisata pantai, Karjono mengatakan, garis pantai Indramayu panjangnya sekitar 147 km, hampir 70 persen di antaranya tergerus akibat abrasi, hal itu akan mengancam usaha wisata karena pantainya berubah menjadi lautan.

Sebelumnya tempat wisata pantai Tirtamaya, Kabupaten Indramayu jadi tujuan pengunjung, kata dia, sekarang arena bermain dan daratannya berubah menjadi lautan hanya tersisa sekitar 10 persen. Kini tempat tersebut sepi dan nyaris ditinggalkan.

Pihaknya berharap ada upaya dari pemerintah untuk melindungi pantai Indramayu yang semakin tergerus akibat abrasi, selama ini hanya dibuat pemecah gelombang, padahal mengembalikan hutan mangrove akan menjadi solusi.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement