Selasa 13 May 2014 22:15 WIB

Portugal Ingin Lebih Dikenal Bangsa Indonesia

Turis berjalan-jalan di pusat kota Lisbon, Portugal.
Foto: Reuters
Turis berjalan-jalan di pusat kota Lisbon, Portugal.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Duta Besar Portugal untuk Indonesia Joaquim Alberto de Sousa Moreira de Lemos mengungkapkan keinginan agar negaranya bisa lebih dikenal oleh bangsa Indonesia.

"Banyak orang Portugal mempelajari dan peduli dengan Indonesia, tapi saya tidak melihat ketertarikan yang sama dari orang Indonesia," kata Duta Besar (Dubes) Lemos seusai seminar bertajuk "Portugal and Indonesia: Sharing Views On Our Common History, Setting Objectives for Cooperation" di Kedutaan Besar Portugal di Jakarta, Selasa (13/5).

Menurut dia, belum banyak orang Indonesia yang mempelajari kebudayaan Portugal seperti bahasa, musik atau kulinernya. Padahal, dua negara ini dalam sejarahnya dahulu saling berhubungan.

Di sisi lain, banyak kebudayaan Indonesia yang menarik minat orang berkebangsaan Portugal. Misalnya musik keroncong yang dipelajari orang-orang Portugal di kawasan Tugu, Jakarta.

"Makanya kami ingin mendorong pelajar dan akademisi untuk mempelajari bagian dari sejarah ini, bukan hanya sejarah kami orang Portugis, tapi juga sejarah Indonesia karena kita pernah saling berhubungan di masa lalu," katanya.

Dengan lebih dikenal, lanjut Dubes Lemos, Indonesia dan Portugal bisa meningkatkan hubungan kerja sama yang lebih jauh, tidak hanya sekedar diplomasi.

"Misalnya kalau nanti ada program beasiswa. Pelajar yang tahu soal Portugal tentu tertarik untuk bisa belajar di sana, juga sebaliknya. Apalagi kalangan muda ini sangat potensial di masa depan. Begitu pula dari sisi ekonomi dan investasi," katanya.

Ia menekankan, bangsa Portugal punya niat baik untuk bisa menjalin hubungan pertemanan dengan Indonesia.

Salah satu caranya adalah dengan menggelar seminar dalam rangka merayakan 500 tahun hubungan Portugal-Indonesia itu.

Ia berharap seminar dua hari yang sebelumnya diadakan di Universitas Indonesia bisa memberikan pengetahuan tentang masa lalu saat sebelum hingga sesudah penjajahan Belanda.

"Kami ingin berbagi ide dan pengetahuan dengan cara kami. Kami punya banyak sumber yang bisa digunakan, bukan hanya mengenai sejarah bangsa kami, tapi juga bangsa Indonesia," ujarnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement