REPUBLIKA.CO.ID, TERNATE -- Kota Ternate, Maluku Utara, akan diusulkan sebagai salah satu contoh pengembangan Kota Pusaka. Wilaya ini dinilai memiliki banyak peninggalan cagar budaya dan sejarah masa lampau.
"Kami akan mengusulkan Kota Ternate ke organisasi dunia bidang budaya dan pendidikan (Unesco PBB) sebagai contoh pengembangan Kota Pusaka yang memiliki warisan budaya, seperti Benteng dan Keraton Ternate," kata Direktur Perkotaan Dirjen Penataan Ruang Kementerian PU Dadang Rukmana di Ternate, Selasa (13/5).
Dadang mengatakan pemerintah memiliki gagasan untuk menata kembali Kota Ternate secara luas dengan membuatkan detail tata ruang pengembangan Kota Ternate ini.
"Kami tengah menggagas rencana itu dan mulai tahun depan bahkan tahun ini kami akan membantu Kota Ternate untuk membuat detail tata ruang sebagai masterplan pengembangan kota secara detail yang nantinya dengan masterplan itu akan ketemu kawasan yang perlu diprioritaskan pengembangannya," katanya.
Dengan masterplan yang ada itu pihaknya menginginkan agar Kota Ternate ke depan secara ekonomi maju, secara sosial berbudaya tinggi dan secara lingkungan terkonservasi visinya sehingga dapat berkelanjutan dan dinikmati secara nyaman aman dan produktif di genarasi yang akan datang, harapnya.
"Program yang masuk pertama adalah penataan aset-aset pusaka warisan dan itu setelah dikaji memiliki dan nilai, maka kita akan usulkan ke Unesco sebagai warisan budaya dunia yang ada di Ternate seperti benteng dan keraton," ujarnya.
Program yang berikut dalam program pengembangan kota hijau, yakni memperbanyak ruang publik berbasis ruang terbuka hijau agar dapat dijadikan sebagai tempat interaksi sosial tempat masyarakat mengekpresikan budaya.
"Kami akan memfasilitasi kota ini agar lebih aman dari berbagai bencana dan nyaman serta lebih produktif," ujarnya.
Selain itu, Ternate akan dijadikan sebagai pusat wisata sejarah dan sebagai titik awal akan ditata Benteng Oranje supaya dapat menjadi tempat yang nyaman, jelasnya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika