REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr. M Djamil Kota Padang, Sumatera Barat kembali menerima satu lagi pasien yang diduga terserang Midle East Respiratory Syndrome Corona Virus (MERS CoV) dan tengah dirawat di ruang isolasi.
Kepala Humas RSUP Dr. M Djamil Kota Padang, Gustafianof, Selasa, mengatakan, perempuan berinisial N (78) asal Kabupaten Padangpariaman memasuki ruang perawatan sekitar pukul 11.30 WIB.
"Pasien ini baru pulang umrah tiga hari yang lalu dan mengalami gejala demam yang tidak terlalu tinggi, batuk, dan sesak nafas," katanya.
Pasien langsung diisolasi di ruang khusus dengan dipasok oksigen dan infus serta dilakukan uji sampel darah. "Tim dokter juga langsung melakukan rontgen thorax (foto dada) serta mengambil sampel air liur untuk dikirim ke Jakarta," katanya.
Pasien tersebut menambah daftar pasien yang diduga mengidap sindrom pernafasan timur tengah di Sumatera Barat. Hingga saat ini sudah tercatat enam orang yang dirawat di RSUP M. Djamil Padang. Berdasarkan uji laboratorium, empat orang dinyatakan negatif.
"Pasien yang dinyatakan negatif akan dipindahkan ke ruangan sesuai penyakit yang dideritanya. Kemungkinan ada yang boleh pulang," ujar Gustafianof dan menyatakan sebagian pasien tersebut hanya menderita radang tenggorokan.
Sebelumnya, Wakil Ketua Tim Penanganan Suspect Mers, RSUP M Djamil Padang, dr. Irvan Madison, Sp.P menyatakan, gejala yang dialami para pasien tersebut memang mirip dengan ciri-ciri akibat virus MERS. Saat ini, tim dokter hanya bisa memastikan mereka positif mengalami radang paru-paru atau pneumonia dan demam biasa.
"Mereka memang demam, batuk, sesak nafas dan ada riwayat perjalanan ke Arab Saudi. Tapi positif atau tidaknya MERS harus menunggu hasil laboratorium," katanya.
Menurutnya, manusia bisa terinfeksi virus tersebut hanya dalam rentang waktu 14 hari setelah mengalami kontak fisik dengan hewan atau manusia yang positif mengidap MERS. "Kalau sudah lewat dua minggu, kecil kemungkinan positifnya," ujarnya.