REPUBLIKA.CO.ID, JATINEGARA – Para penyidik kepolisan telah menelusuri rekam medis Renggo Kadapi (11) terkait meninggalnya siswa kelas V SDN Makasar 09 Pagi, Jakarta Timur, tersebut setelah diduga dianiaya seniornya SY (11).

"Penyidik juga melakukan pemeriksaan kepada dokter yang melakukan autopsi terhadap Renggo. Penyidik ingin mengetahui rekam medik saat Renggo diperiksa para dokter tersebut," kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Jakarta Timur, Ajun Komisaris Besar Didik Sugiarto di Polres Metro Jaktim, Senin (12/5).

Saat ditanya apakah korban memilki rekam jejak sakit tertentu sebelum kematiannya, Didik mengatakan, sementara ini informasi dari keluarga Renggo menyatakan dia dalam kondisi tidak sakit.

“Selain memeriksa dokter. Pihak kepolisian juga melakukan pemeriksaan terhadap penjaga sekolah untuk melengkapi fakta kasus penganiayaan tersebut," lanjut Didik. Hal ini dimaksudkan Didik, untuk mengetahui penyebab meninggalnya Renggo.

Sebelumnya diketahui Renggo Kadapi dipukuli oleh kakak kelasnya SY pada Senin (28/5). Naas, pada Ahad (4/5) Renggo menghembuskan nafas terakhirnya di RS Polri.

Jenazah Renggo telah diautopsi pada Ahad malam di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) untuk mengetahui penyebab sebenarnya dari kematian Rengggo. Saat diinterigasi, terduga SY telah mengakui pemukulan yang dilakukannya terhadap Renggo.

Namun, polisi masih perlu memastikan apakah pemukulan yang dilakukan SY yang menjadi penyebab kematian Renggo. Dari kasus ini, pihak kepilisian telah memeriksa total 12 saksi.

Ikuti Whatsapp Channel Republika