REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) Persero menyatakan kenaikan tarif kelas ekonomi dengan besaran rata-rata 20 persen per 15 Mei 2014, diperkirakan dapat menambah dua kapal bersubsidi sehingga menjadi 20 unit.

"Yang mendapat PSO itu kelas ekonomi. Sebelumnya kita hanya punya 18 kapal, dan kemungkinan besar akan bertambah menjadi 20 kapal," kata Direktur PT Pelni Syahril Japarin di Jakarta, Senin (12/5) kemarin.

Ia menambahkan perseoran juga menargetkan peningkatan pendapatan sebesar 10 persen menjadi Rp3,4 triliun dari Rp2,4 triliun pada 2013. Kenaikan 10 persen terhadap pendapatan itu juga tak lepas dari kontribusi pemasukan dari penjualan tiket ekonomi yang mencapai 70 persen.

Saat ini, Pelni diperkuat dengan 25 kapal yang melayani pelayaran ke 95 pelabuhan di Indonesia. Akibat kenaikan ini, tarif rute pendek seperti Tanjung Priok ke Belawan naik dari Rp346 ribu menjadi Rp408 ribu. Sedangkan tarif rute terjauh seperti Ambon ke Pantoloan naik dari Rp314 ribu menjadi Rp501 ribu.

Syahril menambahkan kenaikan tarif ekonomi ini sesuai dengan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 16 Tahun 2014 tentang Tarif Batas Atas Angkutan Penumpang Laut Kelas Ekonomi. Dia berjanji kenaikan tarif ini akan diikuti dengan perbaikan sistem embarkasi di seluruh pelabuhan dan metode pembelian tiket kapal laut secara daring (online).

Penumpang tergerus 50 persen

Ikuti Whatsapp Channel Republika