Senin 12 May 2014 18:28 WIB

Jamaah Umrah Tewas, Dugaan Flu Arab Ditelusuri

Rep: Bowo Pribadi/ Red: A.Syalaby Ichsan
Virus Mers
Foto: VOA
Virus Mers

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Tengah belum berani memastikan penyebab kematian warga Kecamatan Sluke, RSUD dr R Soetrasno Rembang.

Meski yang bersangkutan mengalami gejala klinis Middle East Respiratory Syndrome (MERS) setelah pulang umrah, kepastiannya perlu dibuktikan. “Harusnya Balitbangkes Kemenkes turun untuk meneliti, sebelum kabar ini membuat gaduh dan gelisah,” ungkap Plt Kepala Dinkes Provinsi Jawa Tengah, Pungky Samhasto di Semarang, Senin (12/5).

 

Karena itu, jelasnya, Dinkes Provinsi Jawa Tengah tidak berani memastikan penyebab kematian ini akibat terinfeksi virus MERS. Sejauh ini, temuan kasus kematian warga Kecamatan Sluke, Kabupaten Rembang yang baru pulang dari ibadah umrah ini masih terus didalami.

 

“Yang penting, kita sudah mengambil langkah- langkah untuk menyikapi masalah ini. Termasuk memberikan edaran kepada jajaran dinkes di seluruh kabupaten/kota,” tambahnya. Hal yang sama juga diamini oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Rembang, Ali Syofii mengaku kepastian penyebab kematian warga Sluke ini masih ditelusuri.

 

Langkah ini untuk memastikan apakah yang beresangkutan memang meninggal akibat penyakit MERS atau akibat penyakit yang lain. Diagnosa dokter juga mengarah pada dugaan MERS meski sebelumnya sempat didiagnosa terindikasi infeksi paru- paru, berdasarkan kondisi klinis pasien tersebut saat dirawat.

 

“Tim Komite medis RSUD dr R Soetrasno Rembang tengah merapatkan masalah ini, Hasilnya seperti apa kita belum mendapatkan penjelasan,” tambah Ali.

 

Sementara itu, Kabid Humas RSUD dr R Soetrasno Rembang, Giri Saputro yang dikonfirmasi terpisah mengatakan, rapat komite medis masih berlangsung. Pihaknya belum dapat memberikan penjelasan apapun terkait kesimpulannya. “Nanti jika hasilnya sudah diketahui kami sampaikan,” tegasnya.

 

Kepala Dinkes Jawa Tengah menambahkan, saat ini pihaknya telah mengambil langkah- langkah untuk menyikapi penyakit MERS ini. Di antaranya memberikan instruksi kepada seluruh Dinkes di Jawa Tengah mensosialisasikan kepada masyarakat untuk mewaspadai gejala penyakit ini.

 

Sebelumnya, seorang warga Kecamatan Sluke diduga terinfeksi virus MERS sepulang dari umroh pada Selasa (6/5) lalu, dan dilarikan ke rumah sakit pada Jumat (9/5).

 

Namun nyawa yang bersangkutan akhirnya tak tertolong dan meninggal dunia pada Sabtu (10/5) dan saat ini jenazahnya sudah dimakamkan di pemakaman umum desa setempat.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement