REPUBLIKA.CO.ID, GAMBIR -- Tersedianya armada tambahan untuk lebaran membuat PT KAI menyiapkan pula perangkat untuk pemesanan tiket. Tambahan bandwith juga disediakan agar laman PT KAI lebih mudah ditembus.
Direktur SDM dan IT PT KAI, Kuncoro mengatakan, sistem pemesanan online sudah diberlakukan tahun ini. Akan tetapi, ia menyampaikan, untuk masyarakat yang tidak memiliki akses internet tidak perlu khawatir. "Pemesanan dapat menghubungi call center PT KAI," ujar Kuncoro, Senin (12/5).
Kuncoro mengatakan akses menuju situs pemesanan tiket memang cukup padat. "Di periode sibuk, sehari bisa 8 juta sampai 10 juta hit," ujar Kuncoro. Untuk mengatasi masalah tersebut PT KAI akan menambah bandwidth sehingga akses pemesanan menjadi lebih lancar.
Terkait dengan tingginya antusias masyarakat untuk menggunakan jasa kereta api, Kuncoro mengiyakan. "Satu jam dari pembukaan langsung habis," ujar Kuncoro.
Akan tetapi Kuncoro mengimbau kepada masyarakat untuk tetap memeriksa kesediaan kursi. Hal ini karena sering terjadi pembatalan pemesanan sekitar 3 jam setelah pembukaan. Kuncoro juga menghimbau kepada calon penumpang untuk segera mencetak tiket di loket yang tersedia atau melalui mesin cetak tiket otomatis. "Supaya tidak menumpuk antre," kata Kuncoro.
PT KAI juga akan meningkatkan pengawasan terkait maraknya praktik percaloan terutama pada arus mudik balik lebaran. Kuncoro menegaskan, tiket kereta PSO tidak akan dijual kembali guna memperkecil kesempatan calo menjual tiket. Modus pembatalan tiket seperti ini sering digunakan para calo.
Selain itu, pengawasan masuk penumpang akan ditingkatkan. Kuncoro mengatakan, modus lain praktik tersebut adalah dengan pemalsuan identitas. Pelaku akan mencetak KTP palsu dengan nama sesuai tiket namun dengan foto penumpang lain.