Ahad 11 May 2014 19:49 WIB

KKP: Aceh Masih Aman dari Virus MERS

MERS-CoV (Middle East Respiratory Syndrome-Corona Virus).
Foto: Reuters
MERS-CoV (Middle East Respiratory Syndrome-Corona Virus).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Pihak Kantor Kesehatan Pelabuhan Banda Aceh menyatakan, hingga saat ini belum ditemukan warga Aceh yang baru pulang dari Arab Saudi usai menunaikan ibadah umrah yang terkena virus Middle East Respiratory Syndrome (MERS).

"Dari hasil pengawasan dan pemeriksaan awal, belum ada warga Aceh yang terkena virus MERS," kata Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Banda Aceh Yusnidar melalui Kasi Pengendalian Karantina dan Surveilans Epidemiologi Lindawati MKes di Banda Aceh, Minggu.

Lindawati menyatakan, sejak merebaknya virus MERS di Arab Saudi yang telah menewaskan seratusan lebih orang itu, KKP Banda Aceh selaku pintu pertama negara melakukan antisipasi agar virus mematikan itu tidak terjangkit di Provinsi Aceh.

"Jadi, setiap warga Aceh yang baru pulang melaksanakan ibadah umrah melalui Bandara Sultan Iskandar Muda Blang Bintang, Kabupaten Aceh Besar, terlebih dahulu diperiksa suhu badannya. Kalau melebihi 38 derajat celsius, maka kita rujuk ke Rumah Sakit Umum Zainoel Abidin Banda Aceh," katanya.

Tapi, bila suhu badan masih normal, maka jamaah diberi kartu kewaspadaan kesehatan (Health Alert Card/HAC), tambahnya.

Dikatakan, apabila jamaah tersebut setelah dua Minggu kemudian mengalami demam, batuk, dan sesak nafas, maka bisa memperlihatkan kartu HAC kepada dokter, sehingga bisa segera mendapat pelayanan khusus.

Selain itu, pihak KKP Banda Aceh dengan travel perjalanan juga melakukan kerja sama untuk sosialisasi tentang cara menjaga agar selama di Tanah Suci tidak terkena virus MERS kepada warga yang ingin berangkat umrah.

Misalnya, selama di Arab Saudi agar menjaga jarak dengan orang-orang Arab, jangan berfoto dengan unta, karena virus tersebut berasal dari hewan tersebut, biasakan memakai masker, dan selalu suci tangan ketika mau makan dan tidur, katanya.

"Ketika berangkat dari Bandara Sultan Iskandar Muda, petugas kami juga menyempatkan waktu untuk mengingatkan kepada warga yang berangkat umrah, sehingga selama di Tanah Suci mereka agar tetap waspada," ujarnya.

Sementara itu, warga Aceh tidak terpengaruh dengan terjangkitnya virus MERS, sehingga masih tetap berangkat ke Tanah Suci Mekkah.

Direktur PT Lamuri Ebad Wisata Lukman Age menyatakan, sebenarnya masyarakat di sini mengetahui masalah virus MERS, tapi mereka tetap berangkat, karena memang sudah direncanakan jauh-jauh hari.

"Sebenarnya masyarakat tahu tentang kasus MERS melalui pemberitaan di media massa, namun mereka tetap berangkat ke Tanah Suci, dan mereka akan berat-hati di sana," katanya.

Hal senada juga dikemukakan salah seorang perwakilan PT Pintu Kabah, Cak Nur. Ia mengatakan, situasi di Tanah Suci biasa-biasa saja, artinya isu MERS tidak berpengaruh dengan jamaah yang melaksanakan ibadah umrah.

"Memang ada pesan singkat di hand Home dari pihak kesehatan di Arab Saudi, agar jamaah menjaga kesehatan, seperti biasakan mencuci tangan pada saat mau makan dan tidur," kata Cak Nur yang sedang membawa jamaah Umroh dari Aceh.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement