Ahad 11 May 2014 16:06 WIB

Waduk Jatiluhur Berbahaya

Waduk Jatiluhur, Desa Galumpit, Kamis (15/5).
Foto: Republika/Adhi Wicaksono
Waduk Jatiluhur, Desa Galumpit, Kamis (15/5).

REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Waduk Jatiluhur, Purwakarta, Jawa Barat, sangat berbahaya bagi manusia. Pasalnya, dalam kurun waktu lima bulan terakhir, sudah ada lima warga yang tenggelam di waduk tersebut. Tak hanya itu, seorang warga lainnya masih dinyatakan hilang oleh aparat terkait.

Kanit Gakkum Polair Polres Purwakarta, Brigadir Polisi Suryadi, mengatakan, kasus warga yang tenggelam di waduk ini mengalami kenaikan pada tahun ini. Pasalnya, baru jalan lima bulan, sudah ada lima kasus warga yang meninggal akibat tenggelam. Serta, seorang lagi hingga kini belum ditemukan jasadnya. Sedangkan, dua korban tenggelam lainnya berhasil selamat.

"Padahal, sepanjang 2013 kemarin, cuma ada empat kasus orang tenggelam dan dua orang belum ditemukan jasadnya," ujarnya, Ahad (11/5).

Dengan kondisi ini, waduk tersebut dinyatakan bahaya bagi manusia. Mayoritas warga yang tenggelam di waduk terbesar di Jabar ini, yakni buruh kolam jaring apung dan pengunjung (pemancing ikan).

Adapun lokasi, yang rawan terhadap kasus tenggelam ini, di antaranya, di semua zona kolam jaring apung dan terowongan yang mengarah ke Sungai Citarum. Zona kolam jaring apung tersebut, terbagi dalam lima zona. Selain itu, korban yang meninggal dunia, mayoritas tak bisa berenang.

Tingginya kasus orang tenggelam ini, membuat pihaknya terus waspada. Bahkan, pihaknya sering memberikan sosialisasi dan pengarahan, baik kepada wisatawan ataupun pekerja kolam, supaya selalu menggunakan pelampung saat berada di sekitaran waduk tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement