Sabtu 10 May 2014 06:10 WIB

Demokrat Buka Pintu Koalisi untuk PKPI dan PBB

Rep: Andi Mohammad Ikhbal/ Red: Bilal Ramadhan
 Ketua Umum Partai Demokrat (PD) Susilo Bambang Yudhoyono (tengah) berfoto bersama para peserta Konvensi Calon Presiden PD dan jajaran petinggi partai usai debat putaran final di Jakarta, Ahad (27/4). (Republika/Aditya Pradana Putra)
Ketua Umum Partai Demokrat (PD) Susilo Bambang Yudhoyono (tengah) berfoto bersama para peserta Konvensi Calon Presiden PD dan jajaran petinggi partai usai debat putaran final di Jakarta, Ahad (27/4). (Republika/Aditya Pradana Putra)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA– Partai Demokrat membuka diri kepada PBB dan PKPI yang ditetapkan tak lolos dalam parlementery treshold (PT) untuk ikut dalam koalisinya. Namun, apakah itu artinya, parpol dominan di parlemen tersebut akan membuka poros baru, masih belum tergantung hasil konvensi.

Wasekjen Partai Demokrat, Andi Nurpati mengatakan, partainya masih membuka peluang untuk melakukan koalisi besar. Meski ada dua parpol yang dinyatakan tak lolos PT, namun pihaknya tetap siap merangkul mereka untuk keperluan pilpres 2014.

“Kalau ada partai yang ingin membuat koalisi kecil, kami tetap buka koalisi besar. PBB dan PKPI, kami tetap ajak berkoalisi dengan Demokrat,” kata Andi dalam sambutan penutupnya usai penetapan rekapitulasi suara nasional di kantor KPU, Jakarta Pusat, Sabtu (10/5).

Namun, bagaimana sikap partai yang dipimpin SBY tersebut dalam tentukan arah koalisi, kata dia, akan segera diputusakan dalam waktu dekat, satu pekan ke depan. Apakah mereka akan mengusung capres atau cawapres, pihaknya menunggu hasil konvensi nanti.

Andi juga menyatakan terimaksihnya kepada seluruh rakyat Indonesia yang dianggap masih percaya dengan Demokrat. Hal ini terbukti dari kenaikan perolehan suara yang mereka dapat, dimana berdasarkan hasil hitung cepat berkisar 9 persen, saat ini naik hingga 10,19 persen.

“Demokrat mengucapkan terimakasih kepada rakyat. Partai ini diberi 10 persen, artinya kepercayaan masih tinggi,” ujar dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement