REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Pengelola Bandara Radin Inten II, Branti, Lampung, belum memberlakukan pengetatan pemeriksaan kesehatan terkhusus bagi jamaah yang pulang umrah. Padahal, sejumlah bandara lain di Tanah Air sudah mewaspadai merebaknya virus middle east respiratory syndrome (MERS) di Arab Saudi.
Kondisi ini terungkap dari seorang dari 45 jamaah yang baru pulang dari ibadah umrah, Arab Saudi, Jumat (9/5). Menurut Sutarman (58 tahun), jamaah umrah asal Bandar Lampung, mulai dari Bandara internasional di Jeddah sampai di Bandara Soekarno-Hatta, dan tiba di Bandara Radin Inten II Branti, Lampung, tidak ada pemeriksaan kesehatan sama sekali oleh petugas.
"Di Jeddah, di (Bandara) Soekarno-Hatta, sampai di Lampung longgar-longgar dan bebas-bebas saja jamaah umrah pulang kampung," kata Sutarman, warga Telukbetung Utara, kepada ROL, Jumat (9/5).
Ia mengatakan di Bandara Radin Inten II Branti Lampung, baik ketika keberangkatan jamaah umrah maupun kepulangan jamaah umrah dari Tanah Suci, tidak terlihat ada posko kesehatan di bandara. "Pokoknya, langsung pulang saja ke rumah masing-masing," ujarnya.
Menurut dia, seharusnya pemerintah menempatkan posko kesehatan bagi jamaah umrah yang baru pulang dari ibadah umrah, untuk mengecek kesehatan sebelum bertemu masyarakat di kampungnya. "Mestinya dikarantina dulu, siapa tahu ada yang terkena virus, maklum di sana panas dan angin kencang," tuturnya.
Seorang petugas Bandara Branti, Yudha, menyatakan di bandara tersebut tidak tersedia posko kesehatan untuk pemeriksaan khususnya bagi jamaah umrah yang pulang dari Tanah Suci. "Belum ada poskonya," ujarnya.
Saat keberangkatan dan kedatangan jamaah umrah asal Lampung, masih seperti biasa tidak ada perubahan jadwal, seperti pemeriksaan ulang kesehatan calon jamaah maupun yang sudah pulang.