Jumat 09 May 2014 19:03 WIB

'Triple Helix' Dinilai Penting Bagi Industri Kreatif

 Pengunjung mengamati hasil karya industri kreatif dalam acara Pekan Produk Kreatif Indonesia (PPKI) 2012 di Epicentrum Kuningan, Jakarta, Rabu (21/11). (Republika/Aditya Pradana Putra)
Pengunjung mengamati hasil karya industri kreatif dalam acara Pekan Produk Kreatif Indonesia (PPKI) 2012 di Epicentrum Kuningan, Jakarta, Rabu (21/11). (Republika/Aditya Pradana Putra)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Kerjasama antara pemerintah, Usahawan dan kalangan intelektual yang dikenal dengan konsep Triple Helix terbilang penting untuk membangun fondasi industri kreatif nasional yang kuat.

Hal ini diungkapkan kata Rektor Universitas Padjadjaran Prof Dr Ganjar Kurnia di Bandung, Jumat (9/5).

"Kini perguruan tinggi banyak dituntut untuk melakukan penelitian yang mendasar dan menghilir, oleh karena itu sinergitas triple helix sangatlah penting," kata Ganjar pada Seminar Nasional Membangun Daya Saing Indonesia melalui Pengembangan Industri Kreatif Digital dengan Triple Helix.

Menurut Ganjar terdapat beberapa bentuk nyata konsep kerjasama itu, salah satunya adalah dengan membangun inkubator bisnis dan kewirausahaan. Inkubator bisnis dan kewirausahaan ini diyakini mampu meningkatkan dan memajukan industri kreatif di Indonesia.

"Kehadiran inkobator-inkubator bisnis bisa mendiring kemajuan industri kreatif yang kemudian akan menjadi kekuatan ekonomi nasional yang kokok dan kompetitif," kata Ganjar Kurnia.

Hal senada diungkapkan Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Dr Sapta Niwandar yang menyebutkan terdapat lima aspek penting yang memegang peranan penting dalam memajukan industri kreatif. Kelima aspek itu adalah industri, teknologi, sumber daya, institusi dan lembaga pembiayaan.

"Lima aspek ini memegang peran penting dalam industri kreatif dan inkubator bisnis adalah bentuk nyatanya," kata Sapta.

Ia menyebutkan industri kreatif di Indonesia tidak hanya didominasi oleh industri kreatif digital, namun juga non-digital. Ia menjelaskan industri kreatif non-digital bahkan memegang peranan penting dalam industri kreatif Indonesia.

"Proses kreativitas melalui sumber daya terbarukan yang diolah atau non-digital juga memberikan dampak besar pada industri kreatif Indonesia," katanya.

Sementara itu Profesor Pemasaran Stratejik DIM Unpad, Prof Sucherly menjelaskan, kolaborasi antara tiga aspek yakni akademisi, bisnis, dan pemerintah memang memegang peranan kunci dalam memajukan industri kreatif. Menurutnya, semua nilai-nilai yang ada pada industri kreatif tidak bisa dijalankan secara terpisah oleh tiga aspek itu.

"Semua nilai-nilai pada industri kreatif harus dilakukan secara kemitraan atau bersama-sama antara akademisi, bisnis, dan juga pemerintah," kata Sucherly menambahkan.

Sebagai realisasi program triple helix, Unpad dan Telkom membangun Pusat Pengkajian Inkubasi Bisnis Telkom - LMFE Unpad di Jalan Cimandiri Kota Bandung. Lemaga itu untuk mendukung pengembangan UMK melalui pengelolaan UMK Binaan, pelatihan intnsif terhadap UMK serta memastikan dana bergulir Telkom memberikan manaat luas bagi UMK.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement