Jumat 09 May 2014 17:02 WIB

Kapolri: Dalam Keadaan Chaos TNI Diterjunkan

Rep: wahyu syahputra/ Red: Taufik Rachman
Kapolri Jenderal (Pol) Sutarman.
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Kapolri Jenderal (Pol) Sutarman.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Sejumlah analisa dilakukan oleh Kepolisian Republika Indonesia (Polri) untuk menghadapi segala kemungkinan yang terjadi pada Pemilu 2014, termasuk kontigensi.

Kontigensi merupakan kondisi yang di dalamnya melibatkan ketidakpastian. Kontigensi yang dimaksud di sini ialah kemungkinan adanya kevakuman kepemimpinan karena keterlambatan pelantikan presiden dan timbulnya chaos.

''Dalam keadaan kontigensi dan chaos, negara harus menggunakan TNI,'' kata Kapolri Jenderal Sutarman, Jumat (9/5).

Sutarman mengatakan, sekalipun seperti itu Polri dan TNI harus melakukan koardinasi khusus untuk mengamankan negara dengan kekuatan personelnya.

Namun, hingga kini kekuatan yang dipakai untuk pengamanan masih dalam kekuatan polisi dan di bawah kendali kepolisian. I

Menurut Sutarman, tindakan pengamanan harus segera dilakukan jika keadaan mulai tidak stabil. ''Tindakan polisi harus di depan karena itu terkait masalah ketertiban dan keamanan serta penegakan hukum,'' kata dia.

Menurut Sutarman, hingga kini KPU masih dijaga. Untuk KPU Pusat dijaga 250 personil. ''Standby force di Polda Metro Jaya ada 18.000, kemudian yang ada di Mabes Polri kita siagakan, itu dari sebelumnya sampai selesai nanti,'' kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement