Jumat 09 May 2014 14:31 WIB

JK Harus Belajar dari Mandela, Kenapa?

Rep: Erdy Nasrul/ Red: Citra Listya Rini
Jusuf Kalla (JK)
Foto: Republika/Yasin Habibi
Jusuf Kalla (JK)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jusuf Kalla diimbau untuk tidak lagi maju dalam pilpres kali ini. Mantan wakil presiden RI ini dinilai harus mempertimbangkan regenerasi kepemimpinan bangsa.

Pengamat politik, Fadjroel Rahman mengimbau JK untuk mempelajari kisah hidup tokoh Afrika Selatan, mendiang Nelson Mandela. Pelajaran hidup dari tokoh dunia itu sangat bermanfaat bagi regenerasi dan kaderisasi kepemimpinan di Indonesia.

"Bayangkan, Nelson Mandela diminta rakyatnya menjadi presiden melanjutkan kepemimpinannya, tapi tidak mau. Kalau mau Mandela bisa menjadi presiden seumur hidupnya," kata Fadroel saat dihubungi, Jumat (9/5).

Saat ini, regenerasi kepemimpinan hampir berjalan baik. Habibie yang pernah menjadi presiden sudah mengikhlaskan bangsa ini dipimpin orang lain. Begitu juga Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Megawati, dan Amin Rais.

"Tapi, ini JK masih terkesan ingin memimpin negeri ini," ujar Fadjroel. Menurutnya hal ini bisa menghambat regenerasi.

Keempat orang itu dinilainya adalah bagian dari orde baru. Sembilan puluh persen dari semuanya sudah mengikhlaskan bangsa ini dipimpin kader bangsa. "Kalau bisa JK juga seperti mereka," kata Fadjroel.

Saat ini, Indonesia perlu dipimpin orang-orang yang lahir dari rahim reformasi. Bangsa ini membutuhkan pemimpin baru. Tujuannya untuk memutar roda kepemimpinan bangsa ini. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement