Kamis 08 May 2014 19:56 WIB

Tahun 2024, Sistem Keamanan Bandara Bakal Terintegrasi

Mudik dengan pesawat di Bandara Soekarno Hatta
Foto: Wihdan Hidayat/Republika
Mudik dengan pesawat di Bandara Soekarno Hatta

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Pemerintah melalui Kementerian Perhubungan menargetkan sistem keamanan di semua bandara di Indonesia terintegrasi pada 2024. Target tersebut dipaparkan Direktur Keamanan Penerbangan Ditjen Perhubungan Udara Kemenhub Yusfandri Gona di Jakarta, Kamis (8/5).

Yusrifanderi mengungkap rencana Pembangunan Berkelanjutan Sistem Integrasi Nasional Keamanan Penerbangan (NASSI) ini akan dimulai 2014 hingga 2024. Ada empat fokus pengembangan sistem lunak (soft system improvement) Master Plan NASSI yang akan diselesaikan terlebih dahulu pada 2014 ini.

Sistem lunak dalam Master Plan NASSI tersebut, lanjut dia, adalah pengembangan proses bisnis dan organsiasi, pengembangan kerangka regulasi, pengembangan kapasitas dan sumber daya manusia, dan harmonisasi kerja sama partisipasi keamanan penerbangan di jaringan kawasan dan global.

Dia mencontohkan salah satu fokus pengembangan pada sistem lunak yang akan diselesaikan 2014 adalah kajian soal regulasi penerbangan nasional yang akan disesuaikan dengan regulasi internasional dan didukung Organisasi Internasional Penerbangan Sipil (IACO).

Sementara untuk pengembangan selanjutanya, dia mengatakan, program akan berlanjut pada proses penyatuan mekanisme di seluruh bandara yang berbasiskan Teknologi Komunikasi dan Informasi (ICT). Kemudian Revitalisasi Infrastruktur dan Fasilitas bandara untuk sistem integrasi keamanan itu.

"Sistem terintegrasi ini akan menjadi pijakan untuk keamanan penerbangan nasional," ujarnya.

Dia mengatakan, pada 2019, sistem keamanan integrasi ini akan dicoba di sejumlah bandara internasional di Indonesia.

Kemudian diharapkan pada 2024 semua bandara sudah terintegrasi dengan sistem keamanan tersebut. "Sistem keamanan terintegrasi ini juga akan melibatkan akses dari Mabes Polri, Direktorat Imigrasi dan Pemerintah Daerah," tukasnya.

Rencana integrasi ini, kata dia, sangat penting untuk menjamin keamanan penerbangan sipil di Indonesia. Jangankan sepuluh tahun mendatang, dalam tujuh tahun ke depan, kata dia, diperkirakan penumpang pesawat sipil akan melonjak drastis.

Berdasarkan data paparannya, penumpang pesawat akan melonjak dari 63 juta menjadi 170 juta orang pada 2020. Jumlah bandara juga akan naik dari 239 menjadi 299 bandara pada 2020. Sayangnya, Yusfandri enggan "blak-blakan" mengenai anggaran yang disiapkan untuk pembuatan sistem terintegrasi ini.

"Itu yang masih belum tau soal dananya. Begitu juga untuk revitalisasi infrastruktur dan fasilitas bandara," ujarnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement