REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Zaenal Abidin meminta petugas kesehatan di seluruh daerah untuk dapat mewaspadai munculnya gejala-gejala penyakit Middle East Respiratory Syndrome Corona Virus (MERS-CoV) sehingga dapat dilakukan penanganan sedari dini.
"Petugas kesehatan harus memahami gejala-gejala ini jangan sampai kecolongan, di daerah ada kasus ini," kata Zaenal dalam jumpa pers di gedung Pengurus Besar IDI di Jakarta, Kamis (8/5).
Zaenal meminta para dokter dan petugas kesehatan lainnya membaca buku pedoman mengenai MERS-CoV yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan sejak 2013. "IDI juga akan membuat buku pedoman yang lebih singkat agar lebih sederhana dan gampang diterapkan," kata Zaenal.
PB IDI juga telah membentuk Tim Kajian MERS-CoV yang anggotanya terdiri atas Majelis Pengembangan Pelayanan Keprofesian (MPPK) dan perhimpunan dokter spesialis terkait seperti Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI), Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI)dan Pehimpunan Obstetri Ginekologi Indonesia (POGI).
Tim itu akan menyusun lembar fakta tentang MERS-CoV bagi dokter dan informasi terkini tentang MERS-CoV bagi masyarakat akan diedarkan melalui IDI wilayah, IDI cabang dan dapat diunduh melalui laman IDI (IDIonline). Pembentukan tim dengan anggota beragam itu disebut Zaenal penting karena berdasarkan pengalaman, penanganan ancaman penyakit berpotensi pandemik sangat membutuhkan kerjasama multisektoral.
Sementara itu, sebagai langkah kewaspadaan dalam menghindari penularan virus yang berkembang di Arab Saudi itu, para jamaah umrah diharapkan telah melalui pemeriksaan kesehatan yang teliti sebelum pemberangkatan untuk meminimalisasi resiko.