Kamis 08 May 2014 16:42 WIB

Perbaikan Jalur Evakuasi Merapi Telan Dana Rp20,75 M

Rep: Nuraini/ Red: Julkifli Marbun
Mata uang Rupiah.
Foto: Republika/Aditya Pradana Putra
Mata uang Rupiah.

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Perbaikan jalur evakuasi Gunung Merapi di Kabupaten Sleman menelan anggaran hingga Rp20,75 miliar. Anggaran tersebut berasal dari APBD Sleman dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Perbaikan jalur evakuasi Gunung Merapi akan dilakukan di jalur Geblok hingga Kaliadem. Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Sleman, Mirza Anfansury mengungkapkan panjang jalur tersebut sekitar empat kilometer. Perbaikan jalur tersebut akan menggunakan dana BNPB sepanjang tiga kilometer. Sisanya yang satu kilometer akan diperbaiki dengan dana APBD Sleman.

Jalur evakuasi dari Srunen hingga Bronggang sepanjang lima kilometer akan diperbaiki dengan anggaran BNPB. Pengerjaan jalur tersebut akan bekerja sama dengan pemerintah kabupaten Klaten. "Di wilayah perbatasan Pasar Butuh ke Utara, perbaikan jalan akan dilakukan pemerintah Kabupaten Klaten," ujar Mirza, Kamis (8/5).

Sementara itu, jalur dari pasar Butuh ke selatan akan dikerjakan oleh Pemkab Sleman. Perbaikan jalur tersebut menggunakan dana dari BNPB. Pemkab Sleman akan dibantu BPBD Provinsi DIY untuk pengerjaan jalur evakuasi tersebut.

Mirza mengungkapkan jalur evakuasi akan dikerjakan dengan spesifikasi jalan sekelas jalan kabupaten. Jalan tersebut akan berkapasitas maksimal enam ton.

Anggaran perbaikan jalur evakuasi akan dialokasikan untuk empat ruas pada 2014. Jalur tersebut sepanjang 8,2 kilometer. Keempat jalur tersebut yakni Jambon-Jlapan sepanjang 1,85 km, Brongkol-Plumbon 1,58 km, dan Koroulon-Joholanang 1,5 km.

Proses perbaikan jalur evakuasi saat ini sudah sampai pada tahap penyelesaian Detail Engineering Design. "Secepatnya kami akan lakukan pengadaan fisik," ujar Mirza. Perbaikan jalan akan mulai dikerjakan pada Juli mendatang. Proyek tersebut ditarget selesai pada September mendatang.

Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sleman, Julisetiono Dwi Wasito mengungkapkan kerusakan jalur evakuasi dipicu banyaknya truk tambang yang melebihi tonase jalan. Truk yang membawa pasir dan batu tersebut nekat melewati jalur evakuasi meskipun jalur tambang sudah dibuat. Kondisi jalur tambang sendiri juga mengalami kerusakan parah.

Kerusakan jalur evakuasi menurut catatan BPBD Sleman sepanjang 12 kilometer. Dari angka tersebut, jalan sepanjang 7 kilometer mengalami kerusakan parah. "Kami sudah koordinasi dengan Dinas ESDAEM untuk membatasi tonase truk," ujar Julisetiono.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement