Kamis 08 May 2014 16:22 WIB

Kepala Sekolah Sempat Larang Orang Tua W Lapor Polisi

Rep: c70/ Red: Hazliansyah
Pencabulan (ilustrasi)
Foto: bhasafm.com
Pencabulan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Orang tua W (40), siswi kelas III SDN 06 Petang Pondok Rangon, Cipayung, Jakarta Timur yang diduga menjadi korban pelecehan seksual oleh gurunya mengaku sempat dilarang melaporkan kejadian yang menimpa anaknya itu ke polisi.

"Ibu jangan lapor dulu ke polisi," kata M, ibu W, Rabu (7/5). M mengaku larangan itu datang dari Sukirno, kepala sekolah tempat anaknya belajar.

M mengatakan permintaan itu disampaikan Sukirno saat datang ke rumahnya di Harjamukti, Cimanggis, Depok. Sukirno datang tak lama sejak kasus itu mencuat. Sukirno, kata M, datang untuk meminta informasi secara detail.

Sayangnya kata M, Sukirno yang datang ke rumah justru melarangnya melapor ke polisi.

"Saya bilang, saya belum lapor kemana-mana pak, ke RT saja belum, saya ke polisi cuma minta visum," kata M kepada Sukirno waktu itu.

Sukirno membantah telah melarang membuat laporan ke pihak kepolisian. Sukirno hanya menanyakan langkah apa yang sudah dilakukan orang tua korban.

"Saya cuma tanya sudah lapor polisi belum? Kenapa tidak lapor saya dulu, kenapa harus lapor polisi," kata Sukirno, Rabu (7/5).

Sukirno mengatakan, justru pihaknya mendukung sepenuhnya pihak kepolisian atas kasus tersebut. Jika oknum guru yang diduga menjadi pelaku pelecehan seksual terbukti bersalah, dirinya akan memberikan sanksi tegas.

Sebelumnya diketahui bahwa W (10), seorang siswi kelas III SDN 06 Petang Pondok Rangon, Jakarta Timur diduga menjadi korban pelecehan seksual oleh gurunya di toilet sekolah.

M mengatakan, peristiwa tersebut terjadi pada Rabu (30/4) lalu. Awalnya M curiga dengan prilaku dan cara jalan W saat pulang sekolah. Namun, esok harinya W mengeluhkan rasa sakit pada bagian vaginanya.

Setelah dicek, ternyata M menemukan vagina W sudah membengkak.

W tidak mengingat secara detail kejadian yang menimpanya. Namun W meyakini orang yang melakukan pelecehan seksual adalah guru kelasnya sendiri. M menambahkan, kondisi kejiwaan W masih sangat terguncang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement