REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG – Upaya pelestarian dan pengenalan seni dan kebudayaan sudah dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya dengan Festival Batik, Bordir, dan Tenun Nusantara digelar di Graha Manggala Siliwangi, Jln. Aceh, Kota Bandung, Kamis (8/5). Festival yang diharapkan mampu melestarikan warisan budaya nusantara, itu bakal dilangsungkan hingga Ahad (11/5).
Ketua panitia penyelenggara Festival Batik, Bordir, dan Tenun Nusantara Yuwono Andi menyatakan, Batik merupakan warisan budaya nusantara yang harus dijaga.
Bahkan menurut dia dengan hanya menjaga saja tidak cukup. Melainkan kita harus melestarikan Batik, dengan memakainya salah satunya. “Giliran Batik diklaim negara lain, kita tidak terima, tapi kita sendiri kurang menghargai Batik,” Ujar Yuwono.
Dengan adanya festival Batik itu, diharapkan mampu mengangkat warisan budaya. Sehingga masyarakat lebih dapat menghargai Batik. Sebab, selama ini masyarakat dianggap kurang menghargai Batik.
Disamping itu, penyelenggaraan Festival Batik juga sebagai ajang pengenalan Batik kepada masyarakat. Bahkan Yuwono mengaku, masyarakat Bandung sendiri, banyak yang belum mengetahui, Batik dari Jawa Barat.
“Seperti Batik Cimahi, yang ciri khasnya corak bambu, orang Bandung itu banyak yang tidak tahu,” keluh Yuwono
Kendati acara ini terbuka untuk semua pelaku usaha Batik, Namun, Yuwono mengaku selektif, dalam menjaring peserta festival. Lantaran, dengan maraknya Batik cetak, asal Cina, pihaknya tidak ingin kecolongan. “Kami tidak mau ajang yang besar ini, menjadi pasar bagi negara lain,” tegas Yuwono.