Kamis 08 May 2014 14:22 WIB

Anak Pelaku Kekerasan Juga Perlu Pendampingan Serius

  Sejumlah kerabat tengah memanjatkan doa saat pemakaman almarhum Renggo Kadapi di TPU Kampung Asem, Halim, Jakarta Timur, Ahad (4/5).  (Republika/Yasin Habibi)
Sejumlah kerabat tengah memanjatkan doa saat pemakaman almarhum Renggo Kadapi di TPU Kampung Asem, Halim, Jakarta Timur, Ahad (4/5). (Republika/Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Psikolog anak Wanda Anastasia mengatakan, anak pelaku kekerasan yang menyebabkan siswa kelas V di sebuah SD di kawasan Jakarta Timur meninggal dunia mungkin saja mengalami trauma.

"Dia mungkin saja akan mengalami trauma dari pengalaman itu baik akibat rasa bersalah maupun penghukuman publik," kata Wanda Anastasia dihubungi di Jakarta, Kamis.

Wanda menjelaskan trauma dapat diatasi dengan dukungan dari keluarga. Orang tua dan keluarga yang mendampingi melewati masa-masa sulit dan memberikan dukungan moral, akan membuat trauma dapat diatasi.

"Selain itu, pendampingan dari ahli atau psikolog juga penting untuk mengurangi trauma, membangun pengendalian diri dan kepercayaan diri untuk kembali terjun ke masyarakat," tuturnya.

Kapolres Metro Jakarta Timur Kombespol Mulyadi Kaharani mengatakan pihaknya terus berkoordinasi dengan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) dalam pemeriksaan terduga pelaku kekerasan dan saksi-saksi yang masih berstatus anak-anak.

Terkait dengan terduga pelaku kekerasan yang masih duduk di kelas VI SD dan akan mengikuti ujian akhir sekolah, Mulyadi mengatakan pemeriksaan oleh penyidik tidak akan menghilangkan haknya sebagai siswa.

"Kami upayakan yang bersangkutan tetap bisa mengikuti ujian akhir sekolah," ujarnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement