Kamis 08 May 2014 14:20 WIB

SBY Marah Anak Alami Pelecehan Seksual

Rep: Esthi Maharani/ Red: A.Syalaby Ichsan
Susilo Bambang Yudhoyono
Foto: Republika/Aditya Pradana Putra
Susilo Bambang Yudhoyono

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono secara mendadak menggelar rapat kabinet terbatas sepulangnya dari Bali dan Jogjakarta. Agenda utama dalam rapat kabinet terbatas adalah kekerasan terhadap anak.

Presiden memantau perkembangan isu terkini terkait kekerasan terhadap anak, utamanya kekerasan seksual terhadap anak. Ia pun mengaku sama marahnya dengan peristiwa yang terjadi di sekolah internasional di Jakarta dan beberapa tempat lainnya.

"Kita semua dikejutkan dengan kejadian yang tentu membuat kita semua marah, shock, dan berbagai reaksi yang patut itu terjadi, yaitu kekerasan seksual terhadap anak. Ini sesuatu yang serius," katanya di kantor presiden, Kamis (8/5).

Ia mengatakan kejahatan seksual terhadap anak sangatlah berbeda dengan kejahatan lainnya. Apalagi peristiwa tersebut ternyata tak hanya terjadi di satu tempat di tanah air. Karena itu, ia berpandangan persoalan tersebut sangatlah serius dan perlu penanganan yang sama seriusnya.

"Saya anggap ini masalah serius, tidak bisa dianggap biasa, bussiness as usual," katanya.

Ia mengatakan pada masa kabinet Indonesia Bersatu II, ia telah menambahkan satu fungsi ke kementerian pemberdayaan perempuan, yakni perlindungan anak.

Penambahan satu fungsi itu bukan tanpa maksud. Sebab, lanjutnya, kekerasan terhadap anak masih cukup banyak seperti di daerah konflik,  eksploitasi anak untuk bekerja, kekerasan di jalanan, dan kekerasan lainnya.

Karena itu, ia meminta agar kementerian terkait memberikan laporan utuh tentang kekerasan anak, termasuk kekerasan seksual yang belakangan marak terjadi. Setelah itu, ia juga akan mengundang pemangku kepentingan lain seperti KPAI atau pihak lain yang peduli pada persoalan anak-anak.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement