Kamis 08 May 2014 04:50 WIB

Saksi: Penumpang Odong-Odong Terpental Tiga Meter

 Garis Polisi (ilustrasi)
Foto: Antara/Arif Pribadi
Garis Polisi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, CIKARANG -- Saksi mata kecelakaan odong-odong, Sumaryo, menuturkan sejumlah penumpang sempat terpental sejauh tiga meter hingga akhirnya tewas setelah tertabrak truk molen di Kawasan Industri Delta Silicon II Cikarang Pusat, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Selasa (6/5).

"Odong-odong yang saya tumpangi ditabrak di bagian tengah hingga penumpang yang duduk di tengah terpental sejauh tiga meter," ujar korban selamat, Sumaryo, di ruang IGD Hosana Medica Cikarang, Rabu.

Dia mengisahkan dirinya bersama istri, Rustiyem (51) serta anaknya, Siti Komariah (14), naik odong-odong dari Perumahan Mega Regency sekitar pukul 15.00 WIB untuk berjalan-jalan bersama keluarga.

"Biasanya odong-odong hanya muter-muter tidak jauh dari kompleks perumahan saya (Mega Regency)," ujarnya.

Namun tidak seperti biasanya, jalur lintasan yang dipilih sang supir bernama Udin kali ini hingga kawasan industri Delta Silicon bersama dengan sekitar 15 penumpang di dalamnya.

"Start dari Perumahan Mega Regency menuju kantor Pemerintah Kabupaten Bekasi. Di tempat ini, kami sempat belanja buah-buahan di pinggir jalan. Kemudian melanjutkan perjalanan pulang melewati kawasan industri Delta Silicon, Cikarang," ujar Sumaryo.

Saat odong-odong bernomor polisi T 1115 DL melintas di persimpangan jalan depan PT Hankook, tiba-tiba sebuah truk molen B 9182 RG yang dikemudikan Sapendi menabrak odong-odong dari sebelah kanan.

"Kejadian itu berlangsung setelah sekitar sejam kita naik odong-odong," katanya.

Sumaryo mengaku tidak dapat lagi melihat kondisi sekitar karena dia sempat mengalami pingsan akibat hantaman keras kedua kendaraan tersebut.

"Sepertinya mobil truk itu ngebut. Karena benturannya keras sekali," katanya.

Bebebrapa saat kemudian setelah Sumaryo sadar, dirinya melihat banyak penumpang yang tergelatak dengan luka-luka di tubuhnya.

"Termasuk juga istri dan putri saya. Kalau saya duduknya di gerbong belakang," katanya.

Sumaryo sangat menyesalkan kejadian yang menewaskan putrinya, Siti Komariah, yang masih duduk di bangku Kelas VIII SMP Bina Bakti, Serang Baru, Kabupaten Bekasi.

Sementara itu istrinya, Rusiyem, hingga malam ini dalam kondisi kritis dalam perawatan intensif di Rumah Sakit Hosana Medica.

Kasus tersebut saat ini masih ditangani Unit Laka Lantas Polresta Bekasi dengan memeriksa sejumlah saksi terkait kejadian itu.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement