REPUBLIKA.CO.ID, KEDIRI -- Dinas Pendidikan Kota Kediri, Jawa Timur, menyebut anak-anak menjadi korban dari orang yang tidak bertanggung jawab terkait dengan temuan dugaan lembaran kunci jawaban soal ujian nasional (UN) matematika sekolah menengah pertama (SMP) 2014.
"Sebenarnya mereka itu menjadi korban dari orang yang ingin menggunakan kesempatan dalam kesempitan," kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Kediri, Noto, dikonfirmasi terkait dengan temuan lembaran jawaban UN SMP 2014, Rabu.
Ia mengaku menyerahkan sepenuhnya ke pihak berwajib masalah temuan lembaran yang diduga kunci jawaban soal UN matematika tingkat SMP yang ditemukan petugas. Sampai saat ini pun, masih belum diketahui hasil dan evaluasi apakah benar atau justru jawaban yang menyesatkan.
Ia pun mengaku Dinas Pendidikan Kota Kediri sudah diminta polisi untuk mengevaluasi. Tapi sampai sekarang pun, ia juga belum mendapatkan laporan secara resmi.
Dinas Pendidikan Kota Kediri saat ini hanya menunggu proses pemeriksaan. Namun, ia berharap proses pemeriksaan juga memerhatikan psikologis dari pelajar bersangkutan.
Terlebih lagi, para pelajar tersebut saat ini masih mengikuti ujian nasional (UN) sehingga kondisi mereka menjadi lebih labil.
"Tentu kami minta agar itu (pemeriksaan memerhatikan psikologis anak-anak). Biar mereka tenang dulu mengikuti UN,'' katanya. ''Tapi, yang kami tegaskan mereka itu korban."