REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Upaya perampokan terjadi di Pekanbaru pada Selasa (6/5) sore. Tidak seperti lazimnya aksi tindak kriminal, perampokan kali ini dilakukan oleh oknum polisi wanita (polwan) berinisial Bripka E.
Saksi sekaligus mengaku sebagai korban yang merupakan PNS Pemerintah Provinsi Riau menyebut Bripka E sempat mencoba merampok dengan merebut tas miliknya sambil menodongkan senjata api.
"Dia sempat merarik tas saya di dalam mobil," kata korban yang enggan menyebutkan namanya saat tengah di bawa ke Mapolda Riau yang berjarak sekitar 300 meter dari lokasi kejadian di jalan dekat Gedung Pustaka Soeman HS Pekanbaru, Selasa sore.
Korban mengaku kemudian nekat untuk mempertahankan tas sambil berteriak meminta tolong warga sekitar. Dia menjelaskan, ketika kejadian itu, beberapa warga yang melintas kemudian berusaha menolong dan pelaku sempat mengalihkan senjata api miliknya ke si penolong itu.
"Saya tidak tahu kalau dia polisi, yang jelas mencoba merebut tas milik saya. Dia kemudian tertembak senjatanya sendiri," kata korban sekaligus saksi itu.
Sejumlah saksi mata menyatakan oknum polisi Bripka E sempat berebut senjata api jenis pistol miliknya dengan seorang warga sipil sebelum akhirnya meletus dan mengenai kaki kanannya.
"Saya melihat orang itu (Bripka E) mengeluarkan pistol, lalu kemudian ada pengendara sepeda motor berhenti dan mencoba merebut pistol tersebut," kata WE seorang saksi yang ditemui di lokasi kejadian.
Peristiwa itu berlangsung di jalan belakang Gedung Pustaka Wilayah Soeman HS Pekanbaru sekitar pukul 16.00 WIB. Saksi mengatakan, sempat terdengar suara letusan senjata api dan kemudian Bripka E terkapar dengan berlumur darah.
Saksi lainnya mengatakan, sebelum insiden perebutan senjata api itu, seorang wanita yang berada di dalam mobil dekat lokasi kejadian sempat meneriaki Bripka E sebagai rampok.
"Rampok-rampok... Perempuan itu berteriak. Baru kemudian terjadi pertikaian sama laki-laki yang lewat tadi," kata saksi. Pria bersepeda motor itu menurut saksi sengaja datang untuk menyelamatkan wanita tersebut, sementara Bripka E yang ketika itu berpakaian sipil dianggap sebagai pelaku perampokan.
Kapolresta Pekanbaru Kombes Robert Hariyanto mengatakan masih harus menyelidiki kasus anak buahnya itu."Nanti berbagai informasi akan kami rangkum untuk kemudian diselidiki," katanya.
Bripka E telah dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Pekanbaru yang berjarak sekitar 500 meter dari lokasi kejadian. Dia dirawat setelah mengalami luka berat di bagian kaki kanan yang tertembus peluru tajam. Kepolisian memberikan pengawalan berlapis di dalam dan luar ruangan tempat Bripka E menjalani perawatan.