Selasa 06 May 2014 23:41 WIB

Pemkab Karimun Salurkan Intensif RT/RW Sepuluh Kecamatan

Mata uang Rupiah.
Foto: Republika/Aditya Pradana Putra
Mata uang Rupiah.

REPUBLIKA.CO.ID, KARIMUN -- Pemerintah Kabupaten Karimun, Provinsi Kepulauan Riau menyalurkan insentif ketua rukun tetangga dan ketua rukun warga untuk sepuluh kecamatan.

Penyaluran insentif untuk sepuluh kecamatan tersebut dilakukan secara simbolis oleh Bupati Karimun Nurdin Basirun dalam acara Bimbingan Teknis Penyusunan Pelaporan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa di Gedung Nasional Tanjung Balai Karimun, Selasa.

Kepala Bagian Tata Pemerintahan Setkab Karimun Dwi Yandri usai penyerahan insentif mengatakan, penerima insentif tersebut merupakan ketua RT dan RW pada sepuluh kecamatan, antara lain Kecamatan Karimun, Meral, Tebing, Meral Barat, Kundur, Kundur Barat, Kundur Utara, Ungar dan Kecamatan Belat.

"Untuk dua kecamatan lain, yaitu Durai dan Moro sudah disalurkan lebih dahulu. Jadi, hari ini khusus untuk insentif RT dan RW sepuluh kecamatan itu," katanya.

Dwi Yandri menjelaskan, total RT/RW yang menerima insentif, termasuk untuk Kecamatan Moro dan Durai sebanyak 1.453 orang dengan besar insentif masing-masing Rp475.000 untuk satu triwulan.

"Insentif yang disalurkan itu merupakan insentif untuk triwulan pertama 2014," katanya lagi.

Bupati Karimun Nurdin Basirun mengatakan, insentif yang diberikan merupakan bentuk apresiasi dan penghargaan kepada ketua RT dan RW sebagai ujung tombak pemerintahan di tingkat paling bawah.

"RT dan RW merupakan penggerak masyarakat di lingkungannya. Pemerintah daerah mendorong peranan RT dan RW agar proaktif membina warganya melakukan berbagai kegiatan, seperti gotong royong, kesadaran dalam menjaga keamanan dan ketertiban lingkungan dan kegiatan kemasyarakatan lainnya," kata dia.

Ia mengatakan, besaran insentif yang diberikan memang masih kecil dibandingkan tugas dan tanggung jawab yang diemban ketua RT dan RW. "Insentif yang diberikan disesuaikan dengan kemampuan anggaran," ucapnya.

Di tempat yang sama, Sekretaris Daerah TS Arif Fadillah mengakui insentif RT/RW yang disalurkan memang lebih rendah dibandingkan kabupaten/kota lain.

"Insentif yang diberikan adalah bentuk motivasi, bukan janji. Penyalurannya tiap tiga bulan sekali sebagai dorongan agar RT dan RW melaksanakan tugas dan perannya sebagai penggerak warga di lingkungannya," katanya.

Mengenai masih rendahnya insentif RT dan RW, ia mengatakan tergantung kemampuan anggaran. "Mungkin perlu dibicarakan dengan DPRD soal kenaikan insentif untuk RT dan RW," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement