REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) mengakui ada kesamaan visi dan misi dengan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dalam membangun koalisi. Namun PDIP tidak mau terburu-buru menggandeng PPP sebelum PPP menggelar rapat pimpinan nasional.
"Kami tidak ingin kerjasama politik PPP dengan PDIP menimbulkan konflik seperti yang terjadi dengan Gerindra," kata Wakil Sekretaris Jendral DPP PDIP, Achmad Basarah kepada wartawan usai menggelar pertemuan tertutup dengan sejumlah elite PPP di Jakarta, Selasa (6/5).
Basarah mengatakan PDIP tidak akan mengintervensi proses rapimnas internal PPP. Menurutnya keputusan koalisi PPP berada di tangan pengurus PPP sendiri. Basarah mengatakan sikap PDIP yang ingin merangkul partai-partai Islam membuktikan sikap politik keumatan PDIP.
Sikap ini menurutnya menepis tuduhan PDIP tidak akomodatif terhadap partai berbasis Islam. PDIP menilai PPP dan PKB merupakan partai berbasis Islam yang berorientasi kebangsaan. Kedua partai ini menurut Basarah sangat penting guna merangkul pemilih Islam.
"Kami ingin membangun sintesis kerjasama nasionalis dan agama," ujarnya.
Pertemuan antara elite PPP dan PDIP berlangsung secara tertutup. PDIP PPP akan diwakili oleh masing-masing pengurus partai. Dari pihak PDIP akan hadir Ketua DPP Effendi Simbolo; Bendahara Umum DPP, Olly Dondokambey; Wakil Sekretaris Jendral Eriko Sotarduga dan Achmad Basara; juga dan Tjahjo sendiri.
Sementara dari PPP akan hadir Wakil Ketua Umum, Suharso Manoarfa; Sekretaris Jendral PPP, M Rommahurmuziy dan Ketua Majelis Pertimbangan Barlianta Haraharap.