REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Capres Partai Gerindra, Prabowo Subianto direncanakan berduet dengan Ketua Umum Partai Golkar, Aburizal Bakrie (Ical). Namun hal itu belum tentu terjadi.
Ketua DPP Golkar, Ade Komarudin, menyatakan, bisa saja nantinya bertukar posisi, Ical menjadi capres. Sedangkan Prabowo jadi cawapres.
Menurutnya, pertemuan Prabowo dengan Ical kemarin berlangsung cair dan penuh keakraban. Malah, nyaris tak menyoal siapa yang menjadi capres atau cawapres jika keduanya jadi berkoalisi.
Karena itu, ia berani menyimpulkan bahwa kedua tokoh rela apabila harus bertukar posisi. Malah, ia menyimpulkan, posisi capres dan cawapres tidak menjadi pembicaraan penting. "Soal capres atau cawapres, itu tidak menjadi masalah. Dibolak-balik juga bisa," jelasnya, di Jakarta, Selasa (6/4).
Ade menambahkan, politik berjalan dinamis dan terbuka untuk segala kemungkinan. Begitu juga Golkar. "Semuanya fleksibel. Tetap mempertahankan ARB (Ical) sebagai capres, tapi tak memungkiri apabila menjadi cawapres lebih berpeluang," ujarnya.
Prinsipnya, kata dia, Golkar ingin maksimal mengabdi pada bangsa dan negara. "Mengabdi bisa saja berperan sebagai capres atau cawapres. Yang penting maksimal," ujarnya.