REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menko Kesra Agung Laksono meminta masyarakat Indonesia mewaspadai virus MERS-Cov. Terutama para WNI yang hendak melakukan ibadah umrah.
Sebab, belum ada obat atau vaksi yang dapat mengatasi virus tersebut. Karenanya, penyebarannya perlu diwaspadai.
"Saya prihatin dengan kejadian luar biasa terhadap virus MERS-coV di Arab Saudi dan menghimbau WNI yang melakukan kegiatan di Arab Saudi untuk menjaga kondisi ketahanan tubuh karena virus yang belum ada obat dan vaksinnya itu," katanya, Selasa (6/5).
Sejak April 2012, novel coronavirus telah menular di Timur Tengah. Middle East Respiratory Syndrome Corona Virus (MERS-CoV) adalah suatu strain baru dari virus corona yang belum pernah ditemukan menginfeksi manusia sebelumnya.
MERS-CoV merupakan emerging infectious diseases yang berpotensi menjadi pandemik. Organisasi kesehatan hewan dunia (OIE) memperkirakan, vitus itu bersifat zoonosis karena ditemukan pada unta.
Gejala yang timbul akibat MERS-CoV dari gangguan pernafasan ringan sampai berat (accute respiratory distress syndrome/ARDS) dengan kegagalan multiorgan. Yaitu gagal ginjal, gangguan fungsi pembekuan darah (disseminated intravascular coagulation/DIC) dan radang selaput jantung (pericarditis).
Masa inkubasi mulai 2 sampai 15 hari. Penularan MERS-CoV berasal dari hewan ke manusia dilanjutkan penularan antar manusia. Sampai saat ini belum ditemukan vaksin dan obat untuk MERS-CoV.
Sejak September 2012 sampai 26 April 2014 sebanyak 261 orang positif dengan jumlah korban jiwa 93 orang (case fatality rate=35,6 persen). Bahkan, terjadi peningkatan kejadian pada Maret.
Sebagian besar orang tertular setelah melakukan kontak dengan hewan setelah berkunjung ke Timur Tengah. Penyebaran di negara luar Timur Tengah terjadi karena penanganan pasien tanpa alat pelindung diri dan kontak langsung dengan orang tertular.