REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Almarhum Kusoi (54 tahun), ternyata bukan warga Medan, melainkan asal Penyabungan, Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatra Utara. Suspect MERS ini sepulang umrah pada Sabtu (3/5) malam, singgah di rumah yang disewa anaknya, Fahrulrozi, di Jalan Slamet, Gang Amal No 15 Kota Medan, Sumatra Utara.
"Saya tidak tahu kalau yang bersangkutan (Kusoi) singgah di rumah yang saya sewakan," kata Zakaria, pemilik rumah yang ditempati Fahrulrozi, Senin (5/5) malam.
Tapi dia mendengar cerita langsung dari Fahrulrozi bahwa orang tuanya baru mengerjakan umrah dan pulang melalui Bandara Internasional Kualanamu, Medan, Sabtu (3/5). Namun, saat singgah di rumah sewaan anaknya yang sudah beristri dan memiliki satu anak itu, Kusoi mengalami sakit. Pada Ahad (4/5), dia dilarikan ke RSUP H Adam Malik dan tiba pukul 10.27 WIB.
Menurut sumber Republika di RSUP Adam Malik, Kusoi mengalami gejala mirip terjangkit MERS: sesak napas, suhu badan panas tingi (38 derajat Celsius), batuk-batuk, dan nyeri dada. Kadar HB pun drop.
Namun, sebelum sempat menjalani tes darah dan lendir (ludah), Kusoi keburu meninggal pada Ahad pukul 15.45 WIB.
Jenazah Kusoi tak lagi dibawa singgah ke rumah sewaan anaknya, tapi dibawa ke Penyabungan untuk dmaamkan. "Orang dari Dinas Kesehatan pun sudah datang ke mari," kata Zakaria.