REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta segera melakukan betonisasi terhadap seluruh jalur bus Transjakarta yang melintas di wilayah ibukota.
"Supaya jalurnya jadi tidak gampang rusak dan lebih tahan lama, kita akan segera melakukan betonisasi khusus untuk jalur busway," kata Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama di Balai Kota, Jakarta Pusat, Senin.
Menurut pria yang akrab disapa Ahok itu, penerapan metode betonisasi untuk jalur busway jauh lebih efektif jika dibandingkan dengan teknik pengaspalan.
"Saya pikir, teknik pengaspalan tidak efektif untuk jalur busway karena mudah rusak akibat genangan air atau jika beban kendaraan yang melintasinya terlalu berat. Sehingga, harus sering dirawat dan jadinya malah pemborosan," ujar Ahok.
Dia menuturkan betonisasi jalur busway saat ini sudah semakin mendesak, lantaran kondisi aspal di jalur tersebut saat ini sudah tidak mampu lagi menahan beban berat bus yang melintasinya.
"Berat beban bus saat ini bahkan sudah mencapai 14 ton per armada. Makanya, betonisasi itu mau kita laksanakan tahun ini juga, sehingga kondisi jalurnya tidak semakin parah," tutur Ahok.
Dia mengungkapkan teknik betonisasi tersebut akan diterapkan pada seluruh komponen jalur busway, diantaranya ruas jalan serta separator yang berada di pinggirannya.
"Nanti, saat proses pengerjaannya, kita tidak perlu melakukan penggalian untuk memasang separator bus. Karena ternyata penggalian itu justru bisa menimbulkan lubang yang membuat air masuk, sehingga fondasinya rusak," ungkap Ahok.
Dia menambahkan pihaknya pun akan menggunakan material beton khusus, yakni beton yang cepat kering dalam waktu 12 jam.
Sementara itu, sambung dia, biaya yang dikeluarkan untuk betonisasi tersebut akan diproses melalui sistem anggaran elektronik atau e-budgeting.