Senin 05 May 2014 15:09 WIB

17 KA Memutar Akibat Kecelakaan KA Bogowonto

Kereta Api Bogowonto (ilustrasi)
Kereta Api Bogowonto (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Manajer Humas PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasi 5 Purwokerto Surono mengatakan bahwa perjalanan 17 KA harus memutar akibat terjadinya kecelakaan antara KA Bogowonto dan truk kontainer di Cirebon, Jawa Barat.

"KA-KA yang dialihkan memutar lewat lintas utara terdiri delapan KA dari arah Jakarta, yakni KA Argo Lawu, Sawunggalih Malam, Taksaka Malam, Gajayana, Senja Utama Solo, Progo, Bogowonto, dan Gajahwong. Delapan KA lainnya ke arah Jakarta, yakni KA Gajahwong, Taksaka Malam, Argo Dwipangga, Gajayana, Bima, Sawunggalih Malam, Senja Utama Yogya, Senja Utama Solo, dan Jaka Tingkir," katanya, di Purwokerto, Jawa Tengah, Senin (5/5).

Menurut dia, ke-17 KA yang dialihkan memutar tersebut untuk perjalanan pada Minggu malam (4/5) sampai Senin (5/5) pagi dan diperkirakan masih akan bertambah hingga perjalanan Senin siang (5/5) karena harus menunggu selesainya proses evakuasi lokomotif KA Bogowonto.

Dalam hal ini, kata dia, 17 KA tersebut biasanya melakukan perjalanan melalui jalur Purwokerto-Prupuk-Cirebon dan sebaliknya. Oleh karena adanya kecelakaan di Km 248+250 antara Stasiun Karangsuwung-Stasiun Ciledug, lanjut dia, 17 KA tersebut dialihkan memutar melalui jalur Purwokerto-Prupuk-Tegal-Cirebon dan sebaliknya.

"Akibat adanya pengalihan jalur, KA-KA tersebut mengalami keterlambatan empat hingga lima jam. Keterlambatan tersebut disebabkan karena ada penambahan jarak tempuh 40 kilometer dibandingkan rute biasanya," kata dia menambahkan.

Selain itu, kata dia, KA-KA tersebut juga harus melintas secara bergantian pada koridor Prupuk-Tegal karena di samping masih jalur tunggal (single track), pada koridor sepanjang 40 kilometer tersebut juga masih menggunakan jenis rel P.38 yang relatif kecil dan bantalan besi.

"Puncak kecepatan di koridor ini masih 40 kilometer per jam," kata dia menjelaskan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement