REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, menyatakan bahwa suhu di dua sumber air panas kawasan wisata Baturraden relatif normal meskipun Gunung Slamet berstatus Siaga.
"Berdasarkan pengukuran yang kami lakukan siang tadi di Pancuran Tiga hanya sebesar 46,6 derajat Celsius, sedangkan di Pancuran Tujuh mencapai 51,8 derajat Celsius," kata Kepala Bidang Geologi Sumber Daya Mineral dan Air Tanah pada Dinas ESDM Banyumas, Sigit Widiadi, di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Sabtu malam.
Ia mengatakan bahwa suhu di dua sumber air panas tersebut relatif normal atau sama dengan kondisi tiga hari sebelumnya saat status Gunung Slamet ditingkatkan dari Waspada menjadi Siaga (Level III) pada Rabu (30/4).
Berdasarkan pantauan Tim Geologi Dinas ESDM Kabupaten Banyumas yang dilakukan sejak awal tahun 2013, suhu pada dua sumber air panas Baturraden belum menunjukkan tren yang signifikan. Dalam hal ini, lanjut dia, suhu di dua sumber air panas tersebut berkisar 37--52 derajat Celsius.
"Fungsi dari pengukuran suhu adalah untuk mengetahui tren dan fluktuasi suhu mata air panas sebagai manifestasi aktivitas magmatik Gunung Slamet," katanya.
Dengan kondisi suhu yang relatif normal, kata dia, dua sumber air panas di kawasan wisata Baturraden masih aman untuk dikunjungi wisatawan.
Selain itu, lanjut dia, kawasan wisata Baturraden berada di luar radius bahaya Gunung Slamet karena berjarak sekitar 11 kilometer dari puncaknya.