REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengapresiasi peningkatan peringkat perekonomian Indonesia menjadi nomer 10 seperti dirilis Bank Dunia tahun ini.
"Tadi pagi saya mendapat berita dari Menteri Keuangan saudara Chatib Basri, bahwa Bank Dunia telah menetapkan peringkat ekonomi dunia berdasarkan GDP purchasing power imparity. Oleh Bank Dunia kita ditetapkan sebagai nomor 10 di dunia," kata Presiden saat memberikan sambutan dalam peluncuran Rajawali Televisi (RTV) di Jakarta Convention Centre, Sabtu malam.
Peringkat ini naik dari tahun lalu yang menduduki nomor 16 dunia. Presiden mengatakan, Indonesia kini berada di bawah Amerika Serikat, China, India, Jepang, Jerman, Rusia, Brasil, Prancis dan Inggris.
"Ini awal yang baik, masih panjang perjalanan kita, masih banyak yang harus kita benahi," kata Presiden Yudhoyono yang juga optimis Indonesia dapat meraih lebih baik lagi di masa depan.
Sementara itu, dalam peresmian RTV, Presiden hadir didamping Ibu Negara Ani Yudhoyono. Acara tersebut juga dihadiri sejumlah pejabat di antaranya Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan Djoko Suyanto.
Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi, Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring, Panglima TNI Moeldoko dan Sekretaris Kabinet. Tampak pula mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla.
RTV dimiliki oleh Grup Rajawali, kelompok bisnis yang didirikan pada 1984 oleh Peter Sondakh dan telah berkembang dari pemain bisnis lokal menjadi pemain bisnis regional. Grup Rajawali sebelumnya juga telah turut dalam bisnis televisi sebagai pendiri RCTI.
Presiden dalam sambutannya meminta agar RTV dapat menjadi televisi yang menginspirasi dan mencerdaskan kehidupan bangsa.