REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar mengingatkan dalam menghadapi Asean Economic Community (AEC) 2015, perguruan tinggi harus mampu merevitalisasi diri menjadi lembaga pendidikan sekaligus lembaga pelatihan kerja yang diharapkan mampu menyediakan calon-calon tenaga kerja.
Calon tenaga kerja yang disiapakan harus siap pakai dan siap dapat bersaing dalam mencari pekerjaan yang layak, Sabtu, (3/5), di AEC atau Masyarakat Ekonomi Asean (MEA).
“Perguruan tinggi diharapkan jangan hanya mampu memberikan tanda kelulusan bagi para mahasiswanya yang hanya menambah terjadinya pengangguran terdidik saja. Perguruan tinggi harus mampu menghasilkan SDM Indonesia yang berkualitas dan siap memasuki pasar kerja secara cepat," kata Muhaimin.
Agar para lulusan perguruan tinggi dapat segera diserap oleh pasar kerja, Muhaimin meminta peranan perguruan tinggi agar tak hanya menyiapkan mahasiswanya dengan kemampuan ilmu akademisi pendidikan yang baik.
Namun perguruan tinggi dituntut mampu memberikan keterampilan dan kompetensi kerja serta penguasaan bahasa asing yang memadai bagi mahasiswanya.
“Ke depannya, persaingan dalam memasuki pasar kerja akan bertambah ketat dengan adanya kesepatakan negara-negara ASEAN memasuki AEC 2015. Para lulusan perguruan tinggi harus mampun mengikuti teknologi yang berkembang pesat dan memiliki keterampilan dan kompetensi kerja yang dibutuhkan dunia kerja dan industri, “ kata Muhaimin.